Pengertian, Fungsi, Jenis dan Contoh Abstrak dalam Dunia Penelitian |
Bagi orang-orang yang sering berkaitan dengan dunia penelitian ibarat akademisi atau pun praktisi, istilah abnormal tentunya bukanlah istilah yang gres atau pun gila di indera pendengaran mereka. Akan tetapi, bagi kebanyakan orang awam yang tidak berkaitan dengan dunia penelitian sama sekali, istilah abnormal tentunya bukanlah istilah yang familiar.
Lantas apa sih bergotong-royong abnormal itu?
Definisi dan Pengertian Abstrak
Secara umum, abnormal merupakan istilah yang dipakai untuk menggambarkan kondisi yang tidak ada wujudnya. Produk abnormal (dunia ekonomi) misalnya, merupakan produk-produk yang tidak mempunyai wujud sama sekali ibarat salah satunya yakni produk jasa.Dalam dunia penelitian sendiri, pengertian abnormal yakni goresan pena singkat yang berisi citra secara menyeluruh mengenai acara / kegiatan penelitian yang dilakukan. Abstrak biasanya diletakkan di kepingan awal sebuah karya ilmiah atau pun laporan hasil penelitian sebagai isu awalan bagi para pembaca.
Abstrak biasanya dibentuk dalam dua bahasa yaitu bahasa Inggris (bahasa general) dan bahasa ibu daerah laporan penelitian atau pun karya ilmiah tersebut dibuat. Penggunaan dua bahasa ini dimaksudkan semoga karya ilmiah atau pun laporan penelitian sanggup dipakai baik oleh orang-orang yang berasal dari negara daerah laporan penelitian tersebut dibuat, maupun oleh orang-orang yang berasal dari negara di luar daerah laporan penelitian tersebut dibuat.
Fungsi Abstrak
Dalam dunia penelitian, abnormal mempunyai beberapa fungsi dasar sebagai berikut :Komponen Utama Laporan Hasil Penelitian
Dalam setiap laporan hasil penelitian, abnormal berfungsi sebagai salah satu komponen yang harus ada di kepingan awal laporan hasil penelitian. Tanpa keberadaan abstrak, sebuah laporan hasil penelitian menjadi tidak lengkap sehingga sulit lebih sulit untuk dipelajari.
Gambaran Umum Mengenai Isi Laporan Penelitian
Fungsi abnormal dalam penelitian yang kedua yakni sebagai citra umum mengenai isi laporan penelitian. Seperti yang telah dijelaskan di atas, abnormal merupakan goresan pena singkat yang isinya yakni citra umum mengenai isi laporan penelitian. Tanpa abstrak, sebuah laporan penelitian menjadi lebih sulit untuk dipelajari (untuk mempelajarinya harus melihat seluruh kepingan isi laporan penelitian terlebih dahulu).
Bahan Pertimbangan bagi Pembaca
Fungsi abnormal yang ketiga yakni sebagai materi pertimbangan bagi para pembaca laporan penelitian. Sebelum membaca keseluruhan isi, pembaca laporan penelitian sanggup membaca abnormal terlebih dahulu untuk mengetahui apakan isi atau pun bahasan laporan penelitian sesuai atau tidak dengan apa yang dicari oleh pembaca.
Jenis-jenis Abstrak
Abstrak diklasifikasikan dalam dua jenis berikut ini.- Abstrak indikatif adalah abnormal yang menyajikan uraian secara singkat mengenaimasalah yang terkandung dalam laporan atau karya ilmiah lengkapnya. Abstrak indikatif bertujuan semoga pembaca mengetahui isi isu tanpa memadatkan isi isu aslinya dan hanya menunjukkan indikasi target cakupan tulisan. Maka, pembaca sanggup mempertimbangkan apakan goresan pena orisinil perlu dibaca atau tidak.
- Abstrak informatif yakni miniatur laporan atau karya ilmiah orisinil dengan menyajikan data dan isu secara lengkap sehingga pembaca tidak perlu lagi membaca goresan pena aslinya, kecuali untuk mendalaminya. Dalam abnormal informatif, disajikan keseluruhan goresan pena orisinil dalam bentuk mini. Seperti, judul, penulis, institusi, tujuan, metode dan analisis laporan, hasil penelitian, dan simpulan
Struktur Penulisan Abstrak
Struktur penulisan bagian-bagian abnormal seluruhnya ditulis dengan menggunakan font time new
roman dengan jarak satu spasi baik berbahasa Indonesia maupun berbahasa Inggris dengan
ketentuan dan urutan sebagai berikut:
- Judul Penelitian ditulis dengan karakter capital menggunakan font 14, center text, dan di cetak tebal (Bold)
- Sub Judul Penelitian (kalau ada), center text, font 12 dan dicetak tebal (Bold)
- Nama-nama Peneliti ditulis tanpa gelar, pada final nama masing-masing peneliti diberi nomor urutan menggunakan superscript, center text, font 12 dan dicetak tebal (Bold)
- Nama institusi (Jurusan) / Fakultas / Unit kerja Peneliti (nama perguruan tinggi) dan alamatnya (alamat perguruan tinggi), center text, font 12 dan dicetak tebal (Bold)
- Alamat email yang dicantumkan hanya alamat email ketua peneliti, center text, font 12 dan dicetak tebal (Bold)
- Judul “ABSTRAK” ditulis dengan karakter capital, center text dan dicetak tebal (Bold)
- Abstrak dibentuk dengan text rata kanan kiri (Justify text) maksimum 250 kata, isi abnormal menggunakan font 12
- Kata-kata Kunci dibentuk rata kanan – kiri
Hal-hal Penting dalam Membuat Abstrak
Beberapa hal penting yang sebaiknya anda perhatikan pada dikala menciptakan abnormal yakni sebagai berikut:
1. Tidak isu baru
Abstrak dihentikan mengandung isu gres yang tidak tercantum di dalam artikel utama.
Kalimat sederhana dan tidak bertele-tele - Kalimat dalam abnormal hendaknya dibentuk pribadi dan tidak bertele-tele, apalagi mengandung kata-kata kiasan. Harap diingat bahwa ruang yang tersedia untuk abnormal sangat terbatas sehingga harus dimanfaatkan sebaik mungkin dengan kalimat-kalimat yang penuh dan sarat makna.
2. Menghindari abreviasi dan istilah
Singkatan dan istilah yang tidak umum sebaiknya tidak dipakai dalam abstrak. Umum tidaknya sebuah istilah dan singkatan, sanggup berbeda antara satu bidang ilmu dengan bidang ilmu lainnya. Dalam ilmu Nutrisi Ternak Ruminansia, istilah VFAs mungkin sudah umum dipakai sehingga semua orang yang berlatar belakang ilmu tersebut sudah memahaminya tanpa harus dijelaskan menjadi volatile fatty acids. Demikian pula halnya dalam ilmu Tanaman, HST mungkin sudah dianggap umum dan tidak mengakibatkan penafsiran lain kecuali Hari Setelah Tanam. Singkatan dan istilah yang sudah dianggap umum boleh dipakai di dalam abstrak.
3. Sekali saja
Kalimat-kalimat yang dicantumkan dalam abnormal masing-masing mempunyai arti yang unik dan memberikan isu yang unik pula. Karena ruang yang terbatas, isu harus disampaikan sekali saja.
4. Panjang abstrak
Seberapa panjang abnormal yang harus anda buat? Untuk artikel ilmiah, panjang abnormal biasanya berkisar antara 150 hingga 250 kata. Untuk laporan skripsi, tesis, atau disertasi biasanya mempunyai abnormal yang lebih panjang dari itu. Yang paling penting untuk dilakukan yakni menyidik panduan penulisan yang ada. Jangan menciptakan abnormal melebihi ketentuan yang berlaku.
Sifat Abstrak
Abstrak harus bersifat informatif dan deskriptif, artinya setiap isu yang terkandung pada abnormal tersebut harus menurut fakta. Dengan kata lain, sangat tidak diperkenankan untuk mencantumkan isu yang tidak ada faktanya yang terang dalam isi artikel pada suatu abstrak. Abstrak yang baik harus mengandung empat unsur: argumentasi logis perlunya dilakukan observasi atau penelitian untuk memecahkan masalah, pendekatan yang dipakai untuk memecahkan duduk kasus (metode), hasil yang dicapai dalam penelitian serta kesimpulan yang diperoleh. Setiap unsur hendaknya diungkapkan dalam kalimat yang singkat dan jelas, dengan demikian keseluruhan abnormal menjadi tidak terlalu panjang.
Secara ringkas, sifat abnormal adalah:
- Ringkas
- Jelas
- Tepat
- Berdiri sendiri
- Objektif
Manfaat Abstrak
Adapun manfaat abnormal yakni untuk memudahkan pembaca mengerti secara cepat isi dari sebuah karya tulis ilmiah sehingga sanggup untuk tetapkan apakah perlu membaca lebih lanjut atau tidak. Melalui abnormal ini juga sanggup mengetahui kata kunci utama yang dibahas.
Contoh Abstrak
Contoh abnormal pada skripsi UGM
Abstract
Designing and Construction of Spin Cylinder Vicosimeter Apparatus
by:
Daddy Setyawan
98/121842/PA/07486
The designing and construction of spin cylinder viscosimeter apparatus has been conducted, that is a methode of measuring viscosity of fluid based on the exsistence of friction between the fluid poured into the cylinder and the cylinder itself Friction occur between them (fluid and cylinder) because the cylinder is spined by a spinning motor.
Spin cylinder viscosimeter apparatus is an apparatus resulted from the completion of apparenty four existing apparatus, viz. Free falling ball in fluid methode, Ostwald viscosimeter, manual cylinder viscosimeter and outer part spin concentric cylinder viscosimeter.
From the result of measurement using spin cylinder viscosimeter, calibration is done using reference data from PERTAMINA. After apparatus calibration above, next step is comparing the result of measurement form spin cylinder viscosimeter apparatus with measurement result from Ostwald viscosimeter. It is gained that the result of measurement from spin cylinder viscosimeter is as good as the result gained from Ostwald viscisimeter.
The final step is cunducting research concerning the connection between temperature difference and viscosity difference, especially to find out wether the , apparatus can still work when temperature is change, at the time of measurement. It turned out that the apparatus can still detect viscosity difference of oil fluid when the oil suffer from temperature difference.
Keyword: spin cylinder viscosimeter, friction, temperature difference, viscosity
different
Paling banyak yang di cari
- abstrak yakni dan contohnya
- pengertian abnormal dalam skripsi
- pengertian istilah abstrak
- abstrak skripsi
- contoh abstrak
- ciri ciri abstrak
- pengertian abnormal dalam proposal
- abstrak kbbi
Post a Comment
Post a Comment