-->

Ada Reaksi Kimia Di Badan Ketika Bersedekah

 Agama manapun menganjurkan kepada pemeluknnya untuk selalu melaksanakan perbuatan amal baik  Ada Reaksi Kimia di Tubuh Saat Bersedekah
Agama manapun menganjurkan kepada pemeluknnya untuk selalu melaksanakan perbuatan amal baik kepada sesama manusia. Saling tolong-menolong, selalu mengembangkan dan memberi sebagian harta yang kita punya kepada yang membutuhkan sebagai bentuk rasa syukur dan kemanusiaan.

Tanpa kita sadari bahwa rasa bakti kita terhadap orang lain sanggup menumbuhkan energi positif yang bisa merubah sikap insan menjadi semakin baik. Energi positif ini ternyata juga bisa di ketahui melalui reaksi kimia.

Inilah reaksi kimia yang terjadi pada badan insan ketika bersedekah. Berikut klarifikasi detailnya yang dilansir dari Intisari-online.com;

Manusia yang telah berproses ke arah lebih baik pada hasilnya akan menemukan bahwa memberi lebih membahagiakan daripada menerima.

Dalam sebuah riset di Amerika Serikat beberapa tahun lalu, sejumlah peneliti mengumpulkan sejumlah orang.Masing-masing peserta diberi uang AS$5 (sekitar Rp73 ribu).

Mereka diberi 2 pilihan, membelanjakannya untuk diri sendiri atau memberikannya ke orang lain.Setelah diteliti, grup yang menentukan untuk menunjukkan ke orang lain merasa lebih bahagia.

Apakah yang terjadi pada badan insan ketika mereka berbagi?

Syaraf kesenangan di otak akan menyala, seperti kita menjadi pihak penerima, bukan pemberi. Hormon endorphin (zat kimia yang berkorelasi dengan rasa senang dan imunitas) dalam badan terpacu.

Tubuh melepaskan oksitosin, biasa dikenal sebagai hormon cinta lantaran sering muncul ketika kita bekerjasama intim dan efektif meredakan stres.

Kadar oksitosin yang dilepaskan badan akan menciptakan kita makin berempati kepada orang lain dan ini menular (ke pihak penerima). Setidak-tidaknya sampai 2 jam ke depan. 

Itulah sebabnya kenapa orang yang mendapatkan kebaikan biasanya ingin membalas kebaikan yang diterimanya atau melaksanakan kebaikan juga ke orang lain.

Berdasarkan riset, satu pemberian/kebaikan akan menginspirasi banyak kebaikan lain layaknya imbas domino.

Orang yang rutin menolong teman/tetangganya mempunyai risiko selesai hidup yang lebih rendah dalam periode 5 tahun ketimbang yang tidak.

Orang yang rutin mengembangkan mempunyai daya tahan badan lebih anggun dalam menghadapi penyakit kritis, termasuk HIV dan serangan jantung.

Sekitar 76% orang yang aktif dalam aktivitas sosial mempunyai kesehatan yang lebih anggun dibanding yang tidak. Sebaliknya dengan sikap pelit.  Perilaku Pelit akan meningkatkan hormon pemicu stres di dalam tubuh.

Nah tunggu kesempatan apalagi, selagi kita masih diberikan kelonggaran rejeki sekarang saatnya yang sempurna untuk pertanda hal itu kepada sesama. Dengan mengembangkan sedekah maka kualitas hidup kita akan semakin baik.

Related Posts

Post a Comment