-->

Pengertian, Jenis-Jenis, Manfaat Dan Pola Sabar

Post a Comment
Tidak semua orang mempunyai sikap sabar. Beberapa di antaranya terbilang sangat gampang murka dan emosian. Tidak heran, lantaran intinya menjadi orang yang tabah ialah hal yang cukup sulit. Pengertian tabah berkaitan dengan menahan amarah. Dengan bersikap tabah terkadang seseorang juga dituntut untuk mau diperlakukan tidak adil. Dengan terpaksa seseorang harus membunuh egonya demi kebaikan dirinya dan orang lain terlepas dari siapa yang benar. Sangat menyebalkan memang, tetapi memang begitulah seharusnya yang harus dilakukan seseorang saat menentukan untuk sabar. Dan meskipun terlihat kecil, namun tabah ialah sebuah kasus yang besar. Oleh lantaran itu, hanya orang yang berjiwa besar yang bisa untuk bersikap tabah ini.

 Beberapa di antaranya terbilang sangat gampang murka dan emosian Pengertian, Jenis-jenis, Manfaat dan Contoh Sabar
Pengertian, Jenis-jenis, Manfaat dan Contoh Sabar


Pengertian Sabar Menurut Para Ahli

Sabar bisa dikaitkan juga dengan sikap ikhlas. Jika seorang ditimpa musibah, maka mau tidak mau orang tersebut harus mendapatkan keadaan tersebut dengan lapang dada. Mereka pun harus pasrah dan berdoa atas keadaan yang menimpanya tersebut. Dan dari situlah jadinya sikap tabah ini muncul. Sabar akan menjadi satu-satunya penolong dari segala keterpurukan yang dialami. Karena dengan sabar, berarti si penderita masih percaya dengan adanya Tuhan. Dia percaya bahwa Tuhan mempunyai rencana yang lebih indah dari apa yang diinginkannya. Oleh lantaran itulah, tak jarang orang tabah dikaitkan juga dengan orang yang mempunyai iman kuat. Hal ini serupa dengan pengertian tabah berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia bahwa tabah bekerjasama dengan istilah agama. Istilah tersebut bermakna wacana sikap seseorang yang tahan saat menderita, tahan ujian, dan selalu berhati-hati. Hal ini dilakukan semata-mata untuk menjalankan perintah Allah.

Ibnu Katsir juga menyampaikan hal yang serupa wacana pengertian sabar. Pengertian wacana sikap ini menurutnya terbagi menjadi tiga bagian. Yang pertama, tabah dalam meninggalkan perbuatan dan hal yang mengundang dosa. Kedua, tabah dalam melaksanakan pendekatan pada Allah SWT. Dan yang terakhir yaitu, tabah dalam menghadapi peristiwa alam yang menimpanya. Selain itu, tabah ini bahwasanya juga merupakan perintah Allah SWT. Hal tersebut tertulis terang di dalam kitab suci Al Qur’an surat kedua ayat 153. Dan di dalam Al Qur’an juga tertulis bahwa Allah SWT sangat memuji orang-orang yang bisa dan mau untuk bersabar. Oleh lantaran itu, tidak heran kalau tabah bisa dijadikan teladan tingkat keimanan seseorang.

Sabar ialah suatu sikap menahan emosi dan keinginan, serta bertahan dalam situasi sulit dengan tidak mengeluh. [1] tabah merupakan kemampuan mengendalikan diri yang juga dipandang sebagai sikap yang mempunyai nilai tinggi dan mencerminkan kekokohan jiwa orang yang memilikinya.  Semakin tinggi kesabaran yang seseorang miliki maka semakin kokoh juga ia dalam menghadapi segala macam problem yang terjadi dalam kehidupan. Sabar juga sering dikaitkan dengan tingkah laris positif yang ditonjolkan oleh individu atau seseorang.

Dalam sebuah pernyataan pendek, dikatakan bahwa tabah itu "...seperti namanya, ialah sesuatu yang pahit dirasakan, tetapi hasilnya lebih manis daripada madu."

Pandangan agama Islam

Salah satu dalil wacana kesabaran berdasarkan Islam ialah dalam Qur'an, sungguh Allah Berfirman: "Bersabarlah kalian. Sungguh Allah bersama orang-orang yang sabar." Dalil ini menunjukkan bahwa tabah itu wajib. Dalam hal ini, seseorang menahan diri dari segala ujian yang menimpanya dan itu dianggap berat olehnya; tapi dengan beliau menahan diri dengan jalan bersabar, maka beliau menjauhkan dirinya dari kemarahan terhadap segala yang menimpanya demi menjaga keimanannya.

Dengan bersikap sabar, terkadang problem yang begitu besar bisa terselesaikan dalam sekejap mata. Sangat menakjubkan memang kekuatan dari sikap ini. Oleh lantaran itu, sikap tabah ini sangat penting untuk dimiliki. Orang yang tabah tentu akan mempunyai kehidupan yang tenang dan tenteram. Karena semasa hidupnya beliau menjauhi kasus yang membuatnya bersikap angkuh dan bernafsu terhadap orang lain. Itulah sedikit ulasan mengenai pengertian tabah berdasarkan pandangan andal dan agama.

Manfaat Sabar

Perlu kita ketahui apa manfaat tabah yaitu :

1. Memberi ketenangan pada tubuh dan pikiran
Dengan tabah menciptakan tubuh dan pikiran lebih tenang, anda tidak terbebani dengan sasaran yang akan anda capai, dan juga tidak stres.

2. Menikmati Proses
Apabila anda terburu-buru, maka anda akan terus berusaha dan hanya melihat sasaran saja. Karena setiap proses begitu berharga maka nikmatilah proses tersebut.

3. Menyimbangkan Tempo dengan Pemikiran
Bukan hanya diri anda saja yang terkena dampak kalau tidak sabar, maka lingkunganpun juga akan terpengaruh . Dan juga sanggup mempunyai emosi yang stabil dan tidak gampang dipengaruhi oleh lingkungan sekitar.

4. Hidup Damai
Ketidaksabaran akan menjadikan kegelisahan, kebencian, dan permusuhan. Apabila anda sabar, maka akan mencicipi hidup lebih tenang lantaran setiap hal yang dilakukan akan mengalir dengan sendirinya

Contoh Sabar dan Cara Meneladaninya

Kita menemukan contoh terbaik tabah pada nabi yang menghadapi aneka macam kesulitan hidup, sementara mereka tetap tabah dan beriman kepada Allah swt. Hal ini ibarat kesabaran Nabi Ayyub a.s., Nabi Ibrahim a.s., dan kesabaran Nabi Muhammad saw. Kesabaran ialah kunci keberhasilan Nabi Muhammad saw. dalam menegakkan risalah Allah swt. Risalah yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. tidak eksklusif diterima oleh masyarakat sehingga dalam mendakwahkan pedoman Islam sangat hati-hati dan penuh kesabaran. Dakwah yang diutamakan ialah kepada para sahabat dan keluarga terdekatnya terlebih dahulu.

Kafir Quraisy menentang Islam dan merintanginya secara mati-matian disebabkan :

  1. ajaran-ajarannya bertentangan dengan kepercayaan nenek moyang mereka;
  2. jika mendapatkan agama Islam, kedudukan mereka akan jatuh merosot;
  3. keuntungan dari perdagangan patung akan luput dari tangan mereka.

Kesabaran Nabi dalam berdakwah tersebut memberi pesan yang tersirat di kemudian hari. Hal ini terbukti dengan keberhasilan Nabi dalam mengubah kehidupan bangsa Arab, dari kehidupan jahiliyah ke kehidupan yang penuh nilai-nilai Islami.
Jadi, sanggup dijelaskan buah dari kesabaran Nabi Muhammad saw. adalah:

  1. Orang Arab yang awalnya menyembah berhala, diganti dengan keimanan dan tauhid kepada Allah.
  2. Orang Arab yang semula bertabiat dan berwatak buruk, diganti dengan kebijaksanaan pekerti serta adab yang mulia.
  3. Peraturan-peraturan yang semula merugikan masyarakat yang lemah berupa aturan rimba, diganti dengan aturan Allah swt..
  4. Manusia yang semula berpecah-belah, diganti dengan bersatunya umat insan tanpa membedakan warna kulit, warga negara, bahasa maupun derajat dan keturunan.

Firman Allah swt. ;
Artinya :
“Maka bersabarlah kamu, sesungguhnya janji Allah itu benar, dan mohonlah ampun untuk dosamu dan bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu pada waktu petang dan pagi” (Surah Al-Mu’minμn [40]:55)

Perilaku Sabar dalam Kehidupan Sehari-hari

Seseorang mustahil mempunyai kesabaran kecuali kalau ia dibantu oleh cahaya iman.
Kesabaran mempunyai lima ciri sebagai berikut:

  1. ketika diagung-agungkan, ia kemudian dihina;
  2. ketika berlaku jujur, ia dituduh sebagai pembohong;
  3. ketika menyeru orang-orang menuju kebenaran, ia dicerca;
  4. ketika dilukai, ia tidak melaksanakan kejahatan apa pun;
  5. ketika ia menuntut haknya, mereka menentangnya.

Ali bin Abu Thalib berkata, “Hubungan tabah dengan iman ialah ibarat hubungan kepala dengan badan. Jika kepala terpotong, tubuh akan binasa.

Dengan demikian, tidak ada iman tanpa sabar.” Untuk sanggup bersabar, agama Islam mengajarkan sikap dalam kehidupan, antara lain :

  1. Tahan saat menghadapi hantaman pertama. Nabi Muhammad saw. bersabda: yang artinya:“Sabar yang sesungguhnya ialah saat menghadapi hantaman pertama”. (H.R. Bukhari)
  2. Ketika ditimpa musibah, segera mengingat Allah dan mohon ampunan Nya. Sebagaimana firman Allah swt. : yang artinya: “(Orang-orang yang tabah ialah) mereka yang saat ditimpa musibah, berkata; sesungguhnya kami ialah milik Allah dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Nya”. (Surah Al-Baqarah [2]:156)
  3. Tidak menampakkan musibahnya kepada orang lain, ibarat yang dicontohkan oleh istri Abu Talkhah (Ummu Sulaim) saat ditinggal mati anaknya. (H.R. Muslim)
  4. Sabar menghadapi semua cobaan dengan nrimo kepada Allah. Allah berfirman dalam hadis Qudsy: “Hambaku yang mukmin, yang bersabar dengan pasrah kepada-Ku saat kekasihnyaAku panggilkembali(mati), kepadanya takada jawaban yang layakdari-Ku selain surga.“ Perhatikan hadis Nabi Muhammad saw. wacana keutamaan tabah yang artinya : “Kalaulah kesabaran itu berwujud seseorang lelaki, pasti ia akan menjadi orang mulia dan Allah menyukai orang-orang yang sabar. (H.R. AtTabrani). dalam hadis lain disebutkan : Sabar terhadap sesuatu yang engkau benci merupakan kebajikan yang besar (H.R. At-Turmuzi).

3 Macam Kesabaran

Di antara kasus yang dianjurkan dalam Islam ialah sabar. Sabar secara bahasa artinya tertahan, sebagaimana perkataan Jabir

عَنْ جَابِرٍ قَالَ : نَهَى رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يُقْتَلَ شَيْءٌ مِنَ الدَّوَابِّ صَبْرًا

Dari Jabir ia berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang membunuh hewan dengan cara ditahan.”  (HR. Muslim)

Dalam hadits di atas terdapat kata صَبْرً yang menjadi akar kata dari sabar. Adapun secara istilah, tabah ialah menahan diri dalam melaksanankan sesuatu dan menjauhi sesuatu. Sehingga definisi tabah akan tercakup dalam 3 macam kesabaran yang akan kita bahas pada poin berikut ini.

1. Sabar dalam melaksanakan taat kepada Allah
Sebagaimana yang Allah Ta’ala firmankan,

وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا

“Dan perintahkanlah keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah dalam memerintahkannya.” (QS. Thaha: 132)

Dalam ayat di atas disebutkan perintah tabah dalam melaksanakan taat, yaitu seorang suami harus bersabar dalam memerintahkan istrinya untuk mengerjakan shalat. Memang ibarat itulah kiprah seorang suami, ia harus bisa memimpin perahu rumah tangganya dan memerintahkan keluarganya untuk melaksanakan kebaikan.

Dalil lainnya adalah,

وَٱصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ ٱلَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُم بِٱلْغَدَوٰةِ وَٱلْعَشِىِّ يُرِيدُونَ وَجْهَه

“Dan bersabarlah kau terhadap orang-orang yang senantiasa berdoa kepada Rabbnya di waktu pagi dan sore hari dengan mengharap wajah-Nya.” (QS. Al-Kahfi: 28).

Ayat di atas ialah perintah tabah terhadap orang-orang baik, yang senantiasa berdoa dan menyeru di jalan Allah. Karena yang namanya pertemanan, pasti akan dijumpai suatu hal yang tidak menyenangkan, oleh lantaran itu Allah perintahkan bersabar kalau menjumpai suatu hal yang tidak menyenangkan dari saudaranya.

2. Sabar dalam menjauhi kemaksiatan
Hal inilah yang terjadi pada Nabi Yusuf ‘alaihis salam. Beliau diajak berzina oleh istri seorang al-‘aziz di daerah yang sudah kondusif lagi tertutup rapat, sehingga mustahil ada orang yang tahu. Selain itu, istri al-‘aziz juga mempunyai kekuasaan dan kekuatan terhadap Yusuf, namun Yusuf bisa menghidari seruan berzina dari seorang perempuan yang cantik, padahal beliau sendiri ialah seorang perjaka yang masih belia, sehingga sangat gampang untuk terpengaruhi melaksanakan zina.

Akan tetapi, Yusuf lebih memilik bersabar dalam menjahi kemaksiatan sehingga ia pun rela dipenjara. Sebagiamana yang Allah ceritakan dalam firman Nya

قَالَ رَبِّ ٱلسِّجْنُ أَحَبُّ إِلَىَّ مِمَّا يَدْعُونَنِىٓ إِلَيْهِ ۖ وَإِلَّا تَصْرِفْ عَنِّى كَيْدَهُنَّ أَصْبُ إِلَيْهِنَّ وَأَكُن مِّنَ ٱلْجَٰهِلِينَ

“Yusuf berkata: ‘Wahai Rabbku, penjara lebih saya sukai daripada memenuhi seruan mereka kepadaku. Dan kalau Engkau tidak hindarkan saya dari muslihat mereka, tentu saya akan cenderung untuk (memenuhi cita-cita mereka) dan tentulah saya termasuk orang-orang yang bodoh’.” (QS. Yusuf: 33).

3. Sabar dalam mendapatkan takdir Allah
Sabar jenis yang ketiga ialah dalam mendapatkan takdir yang Allah berikan. Allah Ta’ala berfirman

فَٱصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ

“Maka bersabarlah kau untuk (melaksanakan) ketetapan Rabbmu.” (QS. Al-Insan: 24)

Takdir ialah sebuah ketetapan Allah, dari takdir yang baik hingga takdir yang buruk, seorang muslim wajib menerimanya. Dia tidak boleh protes dengan takdir yang telah Allah menetapkan untuknya. Karena setiap takdir yang Allah tetapkan, pasti ada hikmahnya.

Namun seorang tidak boleh melaksanakan dosa dan maksiat dengan alasan takdir. Takdir yang telah Allah tetapkan, wajib seorang muslim untuk ridha kepadanya. Akan tetapi, perbuatan jelek yang dilakukan semisal dosa dan maksiat, kita tidak boleh ridha. Patut dibedakan dalam 2 hal ini.

Ketika seorang muslim tertimpa takdir yang jelek semisal peristiwa alam sakit atau kematian, ingatlah bahwa para Rasul mempunyai cobaan yang jauh lebih berat dibanding kita semua. Oleh lantaran itu Allah perintahkan kita untuk menggandakan para Rasul dalam hal bersabar.

Allah Ta’ala berfirman

فَاصْبِرْ كَمَا صَبَرَ أُولُو الْعَزْمِ مِنَ الرُّسُلِ وَلا تَسْتَعْجِلْ لَهُمْ

“Maka bersabarlah engkau (Muhammad) sebagaimana kesabaran para rasul yang mempunyai keteguhan hati, dan janganlah engkau meminta biar (adzab) disegerakan untuk mereka.” (QS. Al-Ahqaf: 35)

Demikianlah 3 macam kesabaran yang disebutkan dalam Al-Quran. Semuanya mempunyai tingkatan keutamaan yang berbeda tergantung masing-masing orang. Ada yang lebih utama bersabar dalam menjauhi maksiat, dikarenakan lebih sulit baginya dibandingan untuk melaksanakan taat. Ada pula yang lebih utama bersabar dalam takdir Allah, dikarenakan lebih sulit baginya dibandingkan untuk menjauhi maksiat.


Pencarian yang paling banyak dicari

  • kata mutiara sabar
  • arti tabah dalam cinta
  • sabar dan ikhlas
  • kata kata tabah menghadapi masalah
  • kata kata tabah dalam penantian
  • sabar dalam islam
  • hadist wacana sabar
  • sabar dan syukur

Related Posts

Post a Comment