-->

Pengertian Kepemimpinan Hindu Dan Fungsi Kepemimpinan Hindu

Pengertian Kepemimpinan


Secara umum, kepemimpinan diartikan sebagai kemampuan untuk mengkoordinir dan mengerahkan orang-orang serta golongan-golongan untuk tujuan yang Bahasan mengenai pemimpin dan kepemimpinan pada umumnya menjelaskan bagaimana untuk menjadi pemimpin yang baik, gaya dan sifat yang sesuai dengan kepemimpinan serta syarat-syarat apa yang perlu dimiliki oleh seorang pemimpin yang baik.



Pemimpin yang baik berdasarkan Hindu ialah pemimpin yang bisa memperlihatkan tauladan, selalu mengusahakan kesejahteraan rakyat (sukanikangrat), dan menghindari kesenangan langsung (agawe sukaning awak). Hal ini ditegaskan dalam Arthasastra, bahwa kebahagiaan kepala Negara terletak pada kebahagiaan rakyatnya, apapun yang mengakibatkan dirinya senang hendaknya tidak beranggapan bahwa itu yang baik, tetapi apapun yang menciptakan rakyat senang itulah yang terbaik bagi seorang raja.



Menyimak pengertian di atas maka terkait dengan kepemimpinan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. 
  • Pertama, kepemimpinan selalu melibatkan orang lain sebagai pengikut. 

  • Kedua, dalam kepemimpinan terjadi pembagian kekuatan yang tidak seimbang antara pemimpin dan yang dipimpin.

  • Ketiga, kepemimpinan merupakan kemampuan memakai bentuk-bentuk kekuatan untuk mempengaruhi sikap orang lain. 

  • Keempat, kepemimpinan ialah suatu nilai (values), suatu proses kejiwaan yang sulit diukur. 

Kata kepemimpinan berasal dari kata dasar pimpin yang artinya bimbing atau tuntun. Dari kata pimpin lahirlah kata kerja memimpin yang artinya membimbing atau menuntun, dan kata benda pemimpin yaitu orang yang berfungsi memimpin atau menuntun atau orang yang membimbing. 


Kepemimpinan mempunyai banyak sekali istilah seperti: Leadership “leader” dari kata asing, management dari kata ilmu manajemen dan Nitisastra dari kata Hindu.


Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar (IBD)

Tujuan Kepemimpinan Hindu

Tujuan hidup berdasarkan aliran agama hindu ialah tercapainnya kesejahteraan hidup jasmani ”jagadhita” dan kebahagiaan hidup rohani “moksa”. Untuk mewujudkan tujuan hidup itu umat hendaknya melaksanakan aliran “Catur Purusartha’ yaitu empat tujuan hidup insan yang utama. Empat tujuan hidup ialah dharma, artha, kama, dan moksa. Keempat unsur tujuan hidup insan tersebut merupakan jalinan yang tak terpisahkan keberadaannya. Oleh lantaran itu, jalinan tujuan hidup insan tersebut lebih dikenal dengan istilah “Catur Marga”.

Dengan kemampuan insan yang terbatas, idealnya mereka hendaknya melaksanakan kerjasama secara permanen dan berkesinambungan dengan sesamanya. Bentuk kerjasama sangat permanen dan lengkap itu untuk umat insan disebut dengan nama ‘Negara’.Negara sebagai wadah umat insan untuk mewujudkan impian hidupnya mempunyai empat prinsip dasar, antara lain disebutkan sebagai berikut 

  • Machstaat ialah prinsip Negara untuk menguasai segala potensi yang dimiliki oleh negarayang bersangkutan untuk diabdikan kembali pada tujuan masyarakat Negara itu.

  • Rechtaat ialah prinsip Negara yang bertujuan untuk mengatur kehidupan Negara yang bertujuan untuk mengatur kehidupan Negara biar banyak sekali keadaan dan kepentingan yang berbeda–beda sanggup diatur dalam rangka mempercepat tercapainya tujuan Negara.

  • Polisistaat ialah suatu prinsip Negara yang memandang segala seluk beluk kehidupan Negara harus dijaga biar tidak terjadi penyimpangan – penyimpangan demi terwujudnya tujuan Negara sempurna pada sasarannya.

  • Supervisorystaat ialah prinsip Negara yang memandang bahwa fungsi Negara ialah mendorong segala unsur – unsur Negara untuk lebih cepat mencapai tujuan.

Bagi umat yang menerima kesempatan sebagai pemimpin Negara, tuntunan aliran agama hindu bertujuan untuk membentuk kepemimpinan Negara yang baik,kuat, bersih, dan berwibawa.


Fungsi Kepemimpinan Hindu

Berdasarkan tinjauan terminologis, etimolis dan semantik serta berdasar kutipan-kutipan terjemahan mantra Veda dan terjemahan sloka-sloka kitab Arthasastra maka sanggup dirumuskan fungsi-fungsi kepemimpinan dalam Hindu atas dua jenis fungsi, yaitu:

  • Melindungi masyarakat, memperlihatkan rasa aman, bertanggung jawab serta memperlihatkan bimbingan kepada warganya untuk turut mewujudkan rasa kondusif dan tentram dikalangan mereka (fungsi security).

  • Mewujudkan kemakmuran gotong royong anggota masyarakat untuk mewujudkan kesejahtraan, kemakmuran dan melepaskan pederitaan masyarakat lahir dan batin (fungsi prosperity).



Fungsi-fungsi Agama Bagi Kehidupan Manusia Yang Dipahami Oleh Seorang Pemimpin



Kepemimpinan yang berlandaskan aliran Agama Hindu tentunya sanggup mengaktualisasikan aliran Agama Hindu. 

Untuk itu fungsi-fungsi agama bagi kehidupan insan harus disadari dan dipahami oleh seorang pemimpin, lantaran membahas kepemimpinan Hindu tidak sanggup melepaskan diri untuk tidak mengkaji aliran Agama Hindu. 

Dalam hubungannya dengan kehidupan manusia, agama dan juga pemimpin atau kepemimpinan mempunyai fungsi-fungsi sebagai berikut :
  • Sebagai factor motivatif, mendorong, mendasari, melandasi impian dan amal perbuatan insan dalam seluruh aspek kehidupannya.
  • Sebagai faktor kreatif, produktif dan innovatif, mendorong dan mengharuskan untuk tidak hanya melaksanakan kerja produktif saja, tetapi juga kreatif dan innovatif.
  • Sebagai faktor integratif, memadukan segenap kegiatan insan baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat dalam banyak sekali bidang kehidupan. Keyakinan dan penghayatan terhadap aliran agama akan menghindarkan insan dari situasi dan kepribadiannya yang pecah. Dengan keutuhan kepribadiannya itu insan akan bisa menghadapi banyak sekali macam tantangan dan resiko kehidupan.
  • Sebagai faktor sublimatif atau transformatif, bisa mengubah sikap dan prilaku, perkataan maupun perbuatan sesuai sesuai dengan aliran agama.
  • Sebagai faktor inspiratif, memperlihatkan wangsit bagi pengembangan seni dan budaya yang dijiwai oleh Agama Hindu.

Related Posts

Post a Comment