-->

Kepemimpinan Kharismatik Dalam Bisnis

Post a Comment
Kepemimpinan Kharismatik Dalam Bisnis 

keadaan atau talenta yang dihubungkan dengan kemampuan yang luar biasa dalam hal kepemimpina Kepemimpinan Kharismatik Dalam Bisnis
Kepemimpinan kharismatik (charismatic leadership): Kharisma diartikan “keadaan atau talenta yang dihubungkan dengan kemampuan yang luar biasa dalam hal kepemimpinan seseorang untuk membangkitkan pemujaan dan rasa kagum dari masyarakat terhadap dirinya” atau atribut kepemimpinan yang didasarkan atas kualitas kepribadian individu. Pemimpin kharismatik menampilkan ciri-ciri sebagai berikut: 

1. mempunyai visi yang amat besar lengan berkuasa atau kesadaran tujuan yang jelas. 
2. mengkomunikasikan visi itu secara efektif. 
3. mendemontrasikan konsistensi dan fokus 
4. mengetahui kekuatan-kekuatan sendiri dan memanfaatkannya. 

Gaya kepemimpinan karismatis sanggup terlihat seakan-akan dengan kepemimpinan transformasional, di mana pemimpin menyuntikkan antusiasme tinggi pada tim, dan sangat enerjik dalam mendorong untuk maju. Namun demikian, pemimpin karismatis cenderung lebih percaya pada dirinya sendiri daripada timnya. Ini bisa membuat resiko sebuah proyek atau bahkan organisasi akan kolaps bila pemimpinnya pergi. Selain itu kepemimpinan karismatis membawa tanggung-jawab yang besar, dan membutuhkan janji jangka panjang dari pemimpin. 

Seorang pemimpin yang kharismatik mempunyai karakteristik yang khas yaitu daya tariknya yang sangat memikat sehingga bisa memperoleh pengikut yang sangat besar dan para pengikutnya tidak selalu sanggup menjelaskan secara nyata mengapa orang tertentu itu dikagumi. Pengikutnya tidak mempersoalkan nilai, sikap, dan sikap serta gaya yang dipakai pemimpin. 

Pemimpin kharismatik mempunyai kebutuhan yang tinggi akan kekuasaan, percaya diri, serta pendirian dalam keyakinan dan impian mereka sendiri. Suatu kebutuhan akan kekuasaan memotivasi pmimpin tersebut untuk mencoba mempengaruhi para pengikut. Rasapercaya diri dan pendirian yang besar lengan berkuasa meningktkan rasa percaya para pengikut terhadap pertimbangan dan pendapat pemimpin tersebut. Seorang pemimpin tanpa pola cirri yang demikian lebih kecil kemungkinannya akan mencoba mempengaruhi orang. 

Dan jikalau berusaha mempengaruhi maka lebih kecil kemungkinan untuk berhasil. Kesuksesan mempengaruhi bawahan sanggup diwujudkan apabila pemimpin mempunyai watak dan sifat yang terpuji. Dengan cirri dan sifat tersebut pemimpin akan dikagumi oleh para pengikutnya. Pemimpin kharismatik menekankan tujuan-tujuan idiologis yang menghubungkan misi kelompok kepada nilai-nilai, cita-cita, serta aspirsi-aspirasi yang berakar dalam yang dirasakan bersama oleh para pengikut. 

Selain itu kepemimpinan kharismatik juga didasarkan pada kekuataan luar biasa yang dimiliki oleh seorang sebagai pribadi. Pengertian sangat teologis, alasannya yaitu untuk mengidentifikasi daya tarik pribadi yang menempel pada diri seseorang , harus dengan memakai perkiraan bahwa kemantapan dan kualitas kepribadian yang dimilikiadalah merupakan anugerah tuhan. Karena posisinya yang demikian itulah maka ia sanggup dibedakan dari orang kebanyakan, juga alasannya yaitu keunggulan kepribadian itu, ia dianggap (bahkan) diyakini mempunyai kekuasan supra natural, insan serba istimewa atau sekurang-kurangnya istimewa dipandang masyarakat. 

Tipe kepemimpinan karismatik sanggup diartikan sebagai kemampuan memakai keistimewaan atau kelebihan sifat kepribadian dalam mempengaruhi pikiran, perasaan dan tingkah laris orang lain, sehingga dalam suasana batin mengagumi dan mengagungkan pemimpin bersedia berbuat sesuatu yang dikehendaki oleh pemimpin. Pemimpin disini dipandang istimewa alasannya yaitu sifat-sifat kepribadiannya yang mengagumkan dan berwibawa. 

Dalam kepribadian itu pemimpin diterima dan dipercayai sebagai orang yang dihormati, disegani, dipatuhi dan ditaati secara rela dan ikhlas. Kepemimpinan kharismatik menginginkan anggota organisasi sebagai pengikutnya untuk mengadopsi pandangan pemimpin tanpa atau dengan sedikit mungkin perubahan. Karakteristik pemimpin yang karismatik dijelaskan oleh Purwanto sebagai berikut: 

1. Mempunyai daya penarik yang sangat besar, alasannya yaitu itu umumnya mempunyai pengikut yang jumlahnya juga besar. 

2. Pengikutnya tidak sanggup menjelaskan, mengapa mereka tertarik mengikuti dan menaati pemimpin itu. 

3. Karisma yang dimiliki tidak bergantung pada umur, kekayaan, kesehatan, ataupun ketampanan si pemimpin. 

Sementara itu, Nurkolis mengungkapkan bahwa seorang pemimpin karismatik mempunyai tujuh karakteristik kunci, yaitu percaya diri, mempunyai visi, mempunyai kemampuan untuk mengartikulasikan visi, mempunyai pendirian yang besar lengan berkuasa terhadap visinya, mempunyai sikap yang berbeda dari kebiasaan orang, merasa sebagai distributor pembaru dan sensitif terhadap lingkungan. 


a. Teori Konsep Diri Dari Kepemimpinan Karismatik 

House (1977) mengusulkan sebuah teori untuk menjelaskan kepemimpinan karismatik dalam hal sekumpulan anjuran yang sanggup yang melibatkan proses yang sanggup diamati bukannya kisah rakyat dan mistik. Teori itu mengenali bagaimana para pemimpin karismatik berperilaku, ciri dan keterampilan mereka, dan kondisi dimana mereka paling mungkin muncul. Sebuah keterbatasan dari teori awal yaitu ambiguitas wacana proses pengaruh. 

Shamir et al. (1993) telah merevisi dan memperluas teori itu dengan menggabungkan perkembangan gres dalam pemikiran wacana motivasi insan dan citra yang lebih rinci wacana dampak pemimpin pada pengikut. Asumsi berikut telah dilakukan mengenai motivasi manusia: 

1. Perilaku yaitu lisan dan perasaan seseorang, nilai dan konsep diri dan juga berorientasi target dan pragmatis, 

2. Konsep diri seseorang terdiri dari hierarki identitas dan nilai sosial, 

3. Orang secara intrinsik termotivasi untuk memperkuat dan mempertahankan kepercayaan diri dan nilai diri mereka, dan 

4. Orang secara intrinsik termotivasi untuk memelihara konsistensi di antara banyak sekali komponen dari mereka dan antara konsep diri mereka dengan perilaku. 

1. Indikator dari Karisma 

Seorang pemimpin yang karismatik mempunyai dampak yang dalam dan tidak biasa pada pengikut. Para pengikut merasa bahwa keyakinan pemimpin yaitu benar, mereka bersedia mematuhi pemimpin, mereka mencicipi kasih sayang terhadap pemimpin, secara emosional mereka terlibat dalam misi kelompok atau organisasi, mereka mempunyai target kinerja yang tiggi, dan mereka yakin bahwa mereka sanggup berkontribusi terhadap keberhasilan dari misi itu. 

2. Ciri dan Perilaku Penting 

Ciri dan sikap pemimpin merupakan penentu penting dari kepemimpinan karismatik. Para pemimpin yang karismatik akan lebih besar kemungkinannya untuk mempunyai kebutuhan yang besar lengan berkuasa akan kekuasaan, keyakinan yang tinggi, dan pendirian besar lengan berkuasa dalam keyakinan dan idealisme mereka sendiri. Perilaku kepemimpinan yang menjelaskan bagaimana seorang pemimpin yang karismatik mempengaruhi sikap dan sikap dari pengikut mencakup sebagaiberikut: 

1. Menyampaikan sebuah visi yang menarik, 
2. Menggunakan bentuk komunikasi yang besar lengan berkuasa dan ekspresif ketika memberikan visi, 
3. Mengambil resiko pribadi dan membuat pengorbanan diri untuk mencapai visi itu, 
4. Menyampaikan harapan yang tinggi, 
5. Memperlihatkan keyakinan akan pengikut, 
6. Pembuatan model tugas dari sikap yang konsisten dengan visi itu, 
7. Mengelola kesan pengikut akan pemimpin, 
8. Membangun identifkasi dengan kelompok atau organisasi, dan 
9. Memberikan kewenangan kepada pengikut. 

b. Perilaku-perilaku Pemimpin Kharismatik 

Pemimpin kharismatik sering menjaga perilakunya di depan para bawahannya supaya dirinya terkesan berkompeten di bidangnya. Seorang pemimpin yang berkharisma cendekia menyuarakan ideologinya yang bekerjasama dengan tujuan organisasi, sehingga sanggup membuat aspirasi bersama yang diakomodasikan terhadap bawahan. 

Pemimpin yang kharismatik juga suka memperlihatkan contoh-contoh sikap yang baik supaya ditiru oleh bawahannya. Dalam proses ini pemimpin bisa memperlihatkan kepuasan dan motivasi kepada bawahannya. Mereka suka memperlihatkan motivasi secara sedikit demi sedikit dan berkesinambungan kepada bawahannya supaya menumbuhkan rasa percaya diri yang tinggi terhadap bawahannya. Motivasi diberikan dengan cara memperlihatkan pujian-pujian dan daya tarik emosional kepada bawahannya. Hal ini akan senantiasa menumbuhkan rasa percaya diri seorang bawahan dan secara tidak eksklusif menghidupkan kharisma seorang pemimpin. 

Berikut beberapa sikap yang ditunjukkan oleh pemimpin karismatik: 

1. Para pemimpin kharismatik memperlihatkan perilaku-perilaku yang dirancang untuk membuat kesan di antara para pengikut bahwa pemimpin tersebut kompeten. 

2. Para pemimpin kharismatik akan menekankan pada tujuan-tujuan ideologis yang menghubungkan misi kelompok dengan nilai-nilai, cita-cita, serta aspirasi-aspirasi yang berakar dalam dan dirasakan bersama oleh para pengikut. 

3. Para pemimpin kharismatik akan menetapkan suatu pola dalam sikap mereka sendiri supaya diikuti oleh para pengikut. 

4. Pemimpin kharismatik akan mengkomunikasikan harapan-harapan yang tinggi wacana kinerja para pengikut sedangkan pada ketika bersamaan juga mengekspresikan rasa percaya wacana kinerja para pengkut. 

5. Pemimpin kharismatik akan berusaha berperilaku dengan cara yang mengakibatkan motivasi yang relevan bagi misi kelompok. 

c. Konsekuensi dari Pemimpin Kharismatik 

1) Kharisma Positif dan Negatif 

Pendekatan yang lazim dipakai untuk menilai kepemimpinan kharismatik yaitu dengan menguji konsekuensi bagi para pengikut. Akan tetapi cara tersebut bersifat subjektif, dan tidak memperlihatkan hasil yang akurat. 

Pendekatan lain untuk membedakan kharismatik positif dan negatif yaitu dengan melihat korelasi antara nilai-nilai dan kepribadian para pemimpin tersebut. Musser (Yukl, 1994) menyarankan untuk mengklasifikasi para pemimpin kharismatik sebagai positif atau negatif menurut orientasi, apakah berorientasi pada kebutuhan mereka sendiri atau pada kebutuhan para pengikut dan organisasi. Musser mengajukan bahwa semua orang kharismatik sengaja mencoba menanamkan janji terhadap tujuan-tujuan ideologis, dan secara sadar atau tidak, mencoba untuk menanamkan devosi terhadap diri mereka sendiri. 

Para kharismatik yang negatif lebih banyak menekankan kepada devosi terhadap diri mereka sendiri daripada terhadap cita-cita. Dalam kaitannya dengan proses mempengaruhi, mereka menekankan pada identifikasi pribadi daripada internalisasi. Mereka sanggup memakai permintaan ideologis, namun hanya sebagai alat untuk memperoleh kekuasaan, sehabis itu, ideologi tersebut diabaikan atau diubah untuk melayani sasaran-sasaran pribadi pemimpin tersebut. Sebaliknya, para kharismatik positif mencoba untuk menanamkan lebih banyak devosi kepada ideologi daripada pada dirinya sendiri. Dalam kaitannya dengan proses-proses mempengaruhi, mereka menekankan internalisasi daripada identifikasi pribadi. 

Konsepsi Musser mengenai kharismatik yang positif dan negatif konsisten dengan ide-ide dan penemuan-penemuan dari beberapa orang teoretikus kepemimpin yang mengusulkan bahwa kharismatik yang negatif mempunyai orientasi kepada suatu kekuasaan yang dipersonalisasi, sedangkan para kharismatik yang positif mempunyai sebuah orientasi kekuasaan yang disosialisasi. 

a. Konsekuensi Kharismatik yang Negatif 

Conger meninjau kembali penelitian deskriptif wacana para pemimpin kharismatik, termasuk penelitian terhadap para pemimpin yang sangat mengasihi dirinya sendiri (narcissistic), dan ia berkesimpulan bahwa sejumlah problem serius kemungkinan akan muncul dalam organsasi-organisasi yang dipimpin oleh para kharismatik negatif. Beberapa kemungkinan problem tersebut yaitu sebagai berikut: 

a) Hubungan antar-pribadi yang jelek 
b) Konsekuensi-konsekuensi negatif dari sikap impulsive dan tidak konvensional 
c) Konsekuensi-konsekuensi negatif dari manajemen kesan 
d) Praktik-praktik manajemen yag lemah 
e) Konsekuensi-konsekuensi negatif dari rasa percaya diri 
f) Gagal untuk merencanakan suksesi 
b. Keuntungan dan Biaya Kharismatik yang Positif 

Para pengikut kemungkinan akan berada dalam keadaan lebih baik dengan seorang pemimpin kharismatik positif daripada jikalau berada pada seorang pemimpin kharismatik yang negatif. Mereka lebih berpeluang untuk mengalami pertumbuhan psikologis serta pengembangan kemampuan. Organisasi tersebut juga lebih berpeluang untuk sanggup mengikuti keadaan dengan lingkungan yang dinamis, kejam, dan bersaing. Dampak seorang pemimpin kharismatik yang positif biasanya yaitu penciptaan sebuah budaya yang berorientasi kepada keberhasilan, sistem kerja yang tinggi, atau organisasi yang terdorong oleh nilai-nilai, sehingga organisasi tumbuh menjadi sebuah organisasi yang unggul. 

2) Sisi Gelap Pemimpin Kharismatik 

Teori utama mengenai kepemimpinan kharismatik menekankan pada konsekuensi positif, tetapi sejumlah ilmuwan sosial juga telah mempertimbangkan “sisi gelap” dari kharisma. Konsekuensi negatif yang mungkin terjadi dalam organisasi dipimpin oleh kharismatik adalah: 
  1. Keinginan akan penerimaan oleh pemimpin menghambat kecaman dari pengikut 
  2. Pemujaan oleh pengikut membuat khayalan akan tidak sanggup berbuat kesalahan 
  3. Keyakinan dan optimisme berlebihan membutakan pemimpin dari ancaman nyata 
  4. Penolakan akan problem dan kegagalan mengurangi pembelajaran organisasi 
  5. Proyek berisiko yang terlalu besar akan besar kemungkinannya untuk gagal 
  6. Mengambil kebanggaan sepenuhnya atas keberhasilan akan mengasingkan beberapa pengikut yang penting 
  7. Perilaku spontan yang tidak tradisional membuat musuh dan juga orang-orang yang tidak percaya 
  8. Ketergantungan pemimpin akan menghambat perkembangan penerus yang kompeten 
  9. Kegagalan untuk membuatkan penerus membuat krisis kepemimpinan pada akhirnya 

d. Kelebihan Tipe Kepemimpinan Karismatik 

Berbagai kelebihan dari gaya kepemimpinan karismatik diantaranya mereka sanggup mengkomunikasikan visi dan misi secara jelas, bisa membangkitkan semangat bawahan untuk bekerja lebih ulet serta bisa mendapatkan pengikut dengan masa yang besar alasannya yaitu sifatnya yang berkarisma sehingga bisa dipercaya, Para pemimpin yang bersifat karismatik menyadari kelebihannya dengan baik sehingga bisa memanfaatkannya semaksimal mungkin serta bisa menarik orang, mereka terpesona dengan cara berbicaranya yang membangkitkan semangat. Biasanya, para pemimpin yang karismatik sangat disegani dan mempunyai wibawa yang tinggi, selalu mempunyai ide-ide atau pemikiran-pemikiran yang baik dan tidak jarang bermusyawarah dengan bawahannya. 

e. Kelemahan Tipe Kepemimpinan Karismatik 

Memang benar peribahasa yang menyampaikan bahwa tak ada gading yang tak retak. Disamping banyak sekali kelebihan yang luar biasa yang dimiliki oleh pemimpin yang bersifat karismatik, ternyata disertai juga banyak sekali kelemahan-kelemahan dari tipe kepemimpinan ini. Diantaranya, para pemimpin karismatik gampang mengambil keputusan yang berisiko serta mempunyai khayalan bahwa apa yang dilakukan niscaya benar alasannya yaitu pengikutnya sudah terlanjur percaya. Oleh alasannya yaitu adanya ketergantungan yang tinggi terhadap pemimpin tersebut sehingga regenerasi untuk pemimpin yang berkompeten cenderung sulit. 

Kesimpulan 

Dari pemaparan materi di atas sanggup disimpulkan bahwa, tipe kepemimpinan kharismatik sangat baik apabila dipakai di dalam memimpin sebuah forum atau organisasi pada umumnya. Kharisma seorang pemimpin dalam mempengaruhi bawahannya sangat kuat. Para bawahan menjadi sangat ulet dalam menuntaskan sebuah misi sehabis mendapatkan dampak dari pemimpinnya yang kharismatik. 

Hal-hal yang mempengaruhi proses dampak kharismatik seorang pemimpin yaitu Personal Karakter, yaitu huruf dasar dari seorang pemimpin yang sangat memilih apakah ia mempunyai kharisma atau tidak terhadap bawahannya, dan Width and Depth Knowledge, yaitu keluasan dan kedalaman pengetahuan seorang pemimpin yang menjadi sumber pembelajaran dan ilham bagi orang-orang di sekitarnya. 

Namun, tipe kepemimpinan kharismatik ini akan awut-awutan atau berjalan tidak baik apabila pemimpinnya mempunyai rasa optimisme yang berlebihan, berperilaku impulsif, kurang sadar akan kesalahannya, dan tindakan-tindakan negatif lainnya. Maka dari itu, hendaknya seorang pemimpin mengenal dirinya sendiri dan juga mengenal orang lain, serta membangun kebersamaan dengan meyebarkan cinta kasih antara dirinya dengan orang lain. 

Related Posts

Post a Comment