Seperti yang diketahui bahwa Polisi Republik Indonesia dan Tentara Nasional Indonesia memang diberikan uang lauk pauk setiap harinya. Uang Lauk Pauk yakni bentuk apresiasi dari pemerintah untuk meningkatkan semangat Tentara Nasional Indonesia dan Polisi Republik Indonesia dalam bertugas. Tentara Nasional Indonesia dan Polisi Republik Indonesia bertugas setiap waktu sehingga sudah sepatutnya bagi pemerintah untuk mempertimbangkan kenaikan Ulp. Seakan menjawab impian tersebut, diketahui bahwa pemerintah ketika ini menabahkan Uang Lauk Pauk untuk Tentara Nasional Indonesia dan Polri. Tidak adanya kenaikan honor dua tahun belakangan ini memang menciptakan para PNS, Polisi Republik Indonesia dan Tentara Nasional Indonesia merasa kecewa. Untuk mengantisipasinya, pemerintah diketahui menunjukkan banyak pinjaman menarik mulai dari pinjaman kinerja, pinjaman kemahalan dan pinjaman kecil lainnya. Selain itu, kompensasi yang diberikan pemerintah selanjutnya yakni adanya honor ke 13 dan ke 14.
Sebelumnya, Sri Mulyani Indrawati selaku Menteri Keuangan memastikan bahwa pegawai negeri sipil aktif, pensiunan PNS, TNI, Polisi Republik Indonesia tetap akan mendapatkan THR atau pinjaman hari raya untuk lebaran 2018. Sri menjelaskan bahwa insentif tersebut memang akan tetap diberikan kepada para aparatur negara semenjak tahun 2016.
Dalam hal ini, Sri Mulyani kembali menjelaskan bahwa honor pokok tidak akan naik. Sebab pemerintah masih harus mengantisipasi aktivitas pensiun yang sebentar lagi akan dilakukan. Keputusan adanya THR dan honor tambahan tersebut memang merupakan konsekuensi pemerintah atas tidak adanya kenaikan honor Seua aparatur negara. Makara sama menyerupai tahun-tahun sebelumnya, aparatur negara akan mendapatkan honor gaji ke-13 serta THR.
Tak hanya itu, Sri Mulyani yang sempat ditemui oleh media juga memastikan bahwa pemerintah akan menunjukkan kenaikan Ulp untuk anggota Tentara Nasional Indonesia dan Polisi Republik Indonesia secara keseluruhan. Kenaikan yang diberikan yakni sebesar Rp 5 ribu. Makara uang lauk yang tadinya Rp 55 ribu akan berkembang menjadi Rp 60 ribu. Jelas saja pihak Tentara Nasional Indonesia sangat menyambut kasatmata adanya kenaikan dari dana uang lauk pauk tersebut. Sebab kenaikan uag lauk pauk ini sanggup dijadikan sebagai supelemen moril untuk para prajurit sehingga semakin meningkatkan kinerja. Brigjen Alfret Denny Tuejeh selaku Kadispen Tentara Nasional Indonesia AD menjelaskan bahwa Tentara Nasional Indonesia AD sangat besar hati atas keputusan pemerintah terkait dengan kenaikan uang lauk pauk tersebut. Karena pada dasarnya, peningkatan kesejahteraan memang sanggup menjadi pelengkap semangat tersendiri bagi para prajurit biar semakin ulet dan rajin dalam melakukan tugasnya.
Tak hanya itu, Denny juga menegaskan bahwa kenaikan Ulp ini yakni salah satu peringatan untuk setiap anggota Tentara Nasional Indonesia dan Polisi Republik Indonesia biar selalu siap untuk ditugaskan kapanpun. Dengan adanya kebijakan gres ini, Tentara Nasional Indonesia sebagai prajurit bangsa menyikapinya dengan berbenah diri sekaligus meningkatkan profesionalisme selama bertugas. Karena pada dasarnya, uang lauk pauk tersebut memang diperuntukkan untuk menyadarkan prajurit biar mereka senantiasa siap melakukan tugasnya selama 24 jam dimanapun dan kapanpun.
Sekedar informasi, diketahui bahwa pemerintah ketika ini memang tetapkan belanja sebesar Rp 1.443,3 triliun dari sentra terkait dengan Rencana Pendapatan dan Belanja Negara tahun 2018. Rinciannya sendiri yakni Belanja kementrian serta forum dengan dana Rp 814 triliun kemudian belanja non kementrian yang dibatasi dengan dana Rp 629,2 triliun. Meskipun tidak ada istilah honor pokok yang naik menyerupai pemerintahan sebelumnya, pemerintah akan menunjukkan tambahan pemasukan kepada para Tentara Nasional Indonesia dan Polisi Republik Indonesia sebesar Rp 5.000 per hari untuk masing-masing orang. Dengan begitu, maka Tentara Nasional Indonesia dan Polisi Republik Indonesia sanggup mendapatkan uang lauk sebesar Rp 60.000 per hari per orang. Kenaikan Ulp tersebut tentunya tergolong lumayan, sehingga masuk akal saja kalau semua pihak dari Tentara Nasional Indonesia dan Polisi Republik Indonesia menunjukkan respon kasatmata terhadap pemasukan tambahan tersebut.
Diketahui bahwa belanja pemerintah sentra menurut rencana akan diarahkan pada peningkatan birokrasi dan reformasi di pemerintahan. Dengan begitu, kualitas pelayanan publik sanggup semakin ditingkatkan. Presiden Jokowi ketika tengah berpidato pada Sidang Tahunan MPR/DPR menjelaskan bahwa pemerintah tengah menargetkan defisit anggaran pada angka Rp 325,9 triliun. Angka defisit yang dimunculkan dalam RAPBN 2018 ini memang berasal dari tersusunnya rencana pendapatan negara dengan sasaran sejumlah Rp 1.878,4 triliun. Sementara untuk belanja negara akan ditargetkan dana sebesar Rp 2.204,4 triliun. Dibalik itu semua, tentunya pemerintah sangat berharap bahwa adanya kenaikan ulp sanggup memacu kinerja dan semangat prajurit tanah air.
Post a Comment
Post a Comment