-->

Pemanasan Global

Post a Comment
Pemanasan Global (Global Warming) 

Pemanasan global adalah kenaikan suhu permukaan bumi yan disebabkan oleh peningkatan keluaran (emisi) gas rumah kaca, seperti; karbondioksida, metana, dinitro oksida, hidrofluorokarbon, perfluorokarbon, dan belerang heksafluorida di atmosfer.Pemanasan global (global warming) menjadi salah satu info lingkungan utama yang dihadapi dunia ketika ini. Pemanasan global berhubungann dengan proses meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi. Peningkatan suhu permukaan bumi ini dihasilkan oleh adanya radiasi sinar matahari menuju ke atmosfer bumi, kemudian sebagian sinar ini menjelma energi panas dalam bentuk sinar infra merah diserap oleh udara dan permukaan bumi.
Sebagian sinar infra merah dipantulkan kembali ke atmosfer dan ditangkap oleh gas-gas rumah beling yang kemudian mengakibatkan suhu bumi meningkat. Gas-gas rumah beling terutama berupa karbon dioksida, metana dan nitrogen oksida. Kontribusi besar yang menjadikan akumulasi gas-gas kimia ini di atmosfir yakni acara manusia. Temperatur global rata-rata setiap tahun dan lima tahunan tampak meningkat. 
Dampak dari pemanasan global:
Pemanasan global diperkirakan telah mengakibatkan perubahan-perubahan sistem terhadap ekosistem di bumi, antara lain; perubahan iklim yang ekstrim, mencairnya es sehingga permukaan air bahari naik, serta perubahan jumlah dan teladan presipitasi. Adanya perubahan sistem dalam ekosistem ini telah memberi dampak pada kehidupan di bumi ibarat terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser dan punahnya aneka macam jenis hewan. Pemanasan global telah memicu terjadinya sejumlah konsekuensi yang merugikan baik terhadap lingkungan maupun setiap aspek kehidupan manusia. Beberapa di antaranya yakni sebagai berikut:
  • Mencairnya lapisan es di kutub Utara dan Selatan. Peristiwa ini menjadikan naiknya permukaan air bahari secara global, hal ini sanggup menjadikan sejumlah pulau-pulau kecil tenggelam. Kehidupan masyarakat yang hidup di daerah pesisir terancam. Permukiman penduduk dilanda banjir rob akhir air pasang yang tinggi, dan ini berakibat kerusakan kemudahan sosial dan ekonomi. Jika ini terjadi terus menerus maka risikonya sanggup mengancam sendi kehidupan masyarakat.
  • Punahnya aneka macam jenis fauna. Flora dan fauna mempunyai batas toleransi terhadap suhu, kelembaban, kadar air dan sumber makanan. Kenaikan suhu global mengakibatkan terganggunya siklus air, kelembaban udara dan berdampak pada pertumbuhan flora sehingga menghambat laju produktivitas primer. Kondisi ini pun menawarkan imbas habitat dan kehidupan fauna.
  • Mengancam kerusakan terumbu karang di daerah segitiga terumbu karang yang ada di enam negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Kepulauan Salomon, Papua Nugini, Timor Leste, dan Philipina. Dikhawatirkan merusak kehidupan masyarakat lokal yang berada di sekitarnya. Masyarakat lokal yang pertama kali menjadi korban akhir kerusakan terumbu karang ini. Untuk menyelamatkan kerusakan terumbu karang akhir pemanasan global ini, maka para pelopor lingkungan dari enam negara tersebut telah merancang protokol penyesuaian evakuasi terumbu karang. Lebih dari 50 persen spesies terumbu karang dunia hidup berada di daerah segitiga ini. Berdasarkan data Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), sebanyak 30 persen terumbu karang dunia telah mati akhir topan el nino pada 1998 lalu. Diprediksi, pada 10 tahun ke depan akan kembali terjadi kerusakan sebanyak 30 persen.

Related Posts

Post a Comment