-->

Rumusan Duduk Masalah Yang Baik, Bentuk - Bentuk Rumusan Masalah, Dan Variabel Penelitian

Post a Comment
Rumusan Masalah yang Baik

Masalah peneliatian yang baik yaitu sebagai berikut:

1. Masalah harus flexsibel
2. Masalah harus jelas
3. Masalah harus signifikan
4. Masalah harus bersifat etis
  • Masalah itu harus flexsibel;  sanggup dicari solusi atau jawabannya melalui sumber yang tidak banyak menghabiskan dana, tenaga dan waktu.
  • Masalah harus jelas; semua orang memperlihatkan pandangan yang sama wacana duduk kasus tersebut.
  • Masalah harus signifikan; balasan dari duduk kasus itu haruslah memberi bantuan terhadap pengembangan ilmu dan solusi bagi duduk kasus manusia.
  • Masalah bersifat etis; yakni tidak berkenaan dengan etika, moral, nilai-nilai keyakinan dan agama. Mungkin tidak etis melaksanakan penelitian wacana agama.

Bentuk - bentuk Rumusan Masalah

Masalah sanggup dikelompokkan ke dalam bentuk rumusan masalah, yaitu:

1. Rumusan duduk kasus deskriptif; adalah suatu rumusan duduk kasus yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel yang bangun sendiri). Makara dalam penelitian ini peneliti tidak menciptakan perbandingan variabel itu pada sampel yang lain, dan mencari hubungan variabel itu dengan variabel yang lain.

2. Rumusan duduk kasus komparatif; adalah rumusan duduk kasus penelitian yang membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda.

3. Rumusan duduk kasus asosiatif;  adalah suatu rumusan duduk kasus penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Terdapat tiga bentuk hubungan yaitu: hubungan simetris, hubungan kausal, dan interaktif/resiprokal timbal balik.
  • Hubungan simetris; adalah suatu hubungan antara dua variabel atau lebih yang kebetulan munculnya bersama. Makara bukan hubungan kausal maupun interaktif.
  • Hubungan kasual; adalah hubungan yang bersifat alasannya yaitu akibat. Makara disini ada variabel independen (variabel yang mempengaruhi) dan dependen (dipengaruhi).
  • Hubungan interaktif/resiprocal/timbal balik; adalah hubungan yang saling mempengaruhi. Di sini tidak diketahui mana variabel independen dan dependen

Perumusan duduk kasus mempunyai fungsi sebagai berikut:
  • Sebagai pendorong suatu acara penelitian menjadi diadakan atau dengan kata lain berfungsi sebagai penyebab acara penelitian itu menjadi ada dan sanggup dilakukan.
  • Sebagai pedoman, penentu arah atau fokus dari suatu penelitian. Perumusan duduk kasus ini tidak berharga mati, akan tetapi sanggup berkembang dan berubah sesudah peneliti hingga di lapangan.
  • Sebagai penentu jenis data macam apa yang perlu dan harus dikumpulkan oleh peneliti, serta jenis data apa yang tidak perlu dan harus disisihkan oleh peneliti. Keputusan menentukan data mana yang perlu dan data mana yang tidak perlu sanggup dilakukan peneliti, lantaran melalui perumusan duduk kasus peneliti menjadi tahu mengenai data yang bagaimana yang relevan dan data yang bagaimana yang tidak relevan bagi acara penelitiannya.
  • Dengan adanya perumusan duduk kasus penelitian, maka para peneliti menjadi sanggup dipermudah di dalam menentukan siapa yang akan menjadi populasi dan sampel penelitian.

Variabel Penelitian

1. Pengertian variabel penelitian; yaitu segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh warta wacana hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan.

2. Macam - macam variabel; Menurut hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain maka macam-macam variabel dalam penelitian sanggup dibedakan menjadi:
  • Variabel Independen
  • Variabel Dependen
  • Variabel Moderating
  • Variabel Intervening
  • Variabel Kantrol

1. Variabel Independent. 

Variabel ini sering di sebut sebagai variabel stimulus, prediktor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut variabel bebas. Variabel bebas yaitu variabel yang menghipnotis atau menjadi alasannya yaitu perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)

2. Variabel Dependen 

Variabel ini sering disebut sebagai variabel output kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variable terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, lantaran adanya variable bebas.

3. Variabel Moderating

Adalah variabel yang menghipnotis hubungan antara variabel independen dan variavel dependen.
4. Variabel Intervening 

Adalah variabel yang secara teoritis menghipnotis hubungan antara variabel indenpenden dengan dependen menjadi hubungan yang tidak pribadi dan sanggup diamati dan diukur.

5. Variabel Kontrol 

yaitu variabel yang dikendalikan atau dibentuk konstan sehingga imbas variabel indenpenden terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang diteliti. Variabel kontrol sering dipergunakan peneliti, jika akan melaksanakan penelitian yang bersifat membandingkan

Related Posts

Post a Comment