1. Menentukan Posisi Perusahaan Terhadap Kebutuhan Masyarakat Yang Mencakup Srategi Produksi
Menentukan posisi perusahaan dalam masyarakat bertujuan semoga keberadaan perusahaan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan sanggup dijalankan secara ekonomis, efektif dan efsien. Sehingga tindakan merancang produk, serta bauran pemasarannya semoga sanggup tercipta kesan tertentu diingatan konsumen, Bukan bagaimana posisi produk kita di pasar, melainkan bagaimana produk kita selalu diingat oleh pelanggan. Sehingga dengan demikian konsumen segmen memahami dan menghargai apa yang dilakukan oleh perusahaan dalam kaitannya dengan para pesaingnya”.
Ada Empat kriteria yang sanggup dilakukan perusahaan untuk menentukan posisi, yakni:
Pertama
Adalah kajian terhadap konsumen; disini positioning harus mendeskripsikan value bagi konsumen, alasannya yaitu positioning mendeskripsikan value yang unggul. Selain itu positioning merupakan penentu penting bagi konsumen pada dikala memutuskan untuk membeli.
Kedua
Didasarkan atas kajian pada kapabilitas perusahaan; Disini positioning harus mencerminkan kekuatan dan keunggulan kompetitif perusahaan. Seperti lokasi yang strategis.
Ketiga
Didasarkan atas kajian pada kompetitor; maka positioning harus bersifat unik, sehingga dengan gampang sanggup mendiferensiasikan diri dari para pesaing. Dalam kompetisi pada dunia perjuangan kita mengenal dengan 2 (Dua) jenis kompetisi, yaitu:
- Kompetisi Langsung yaitu Perusahaan yang memasarkan produk atau jasa yang sama dengan perusahaan kita sehingga konsumen menilainya sebagai alternative yang sanggup diterima
- Kompetisi Tidak Langsung yaitu perusahaan yang mengatakan produk atau jasa yang berbeda dengan perusahaan kita akan tetapi memenuhi kebutuhan yang sama sehingga konsumen sanggup mengganti penawaran kompetitor kita dengan apa yang kita tawarkan.
Selain menjelaskan jenis kompetisi yang dihadapi, juga harus sanggup mengatakan keunggulan produk seperti; kualitas, harga, variasi dan lokasi.
Keempat
Didasarkan atas kajian terhadap perubahan yang terjadi dalam lingkungan bisnis; Dikatakan bahwa positioning harus berkelanjutan dan selalu relevan dengan banyak sekali perubahan lingkungan bisnis. Positioning pada hakikatnya yaitu menanamkan sebuah persepsi, identitas dan kepribadian di dalam benak konsumen.
Untuk itu semoga positioning kuat maka perusahaan harus selalu konsisten dan tidak berubah. Karena persepsi, identitas dan kepribadian yang terus menerus berubah akan mengakibatkan kebingungan di benak konsumen dan pemahaman mereka akan tawaran perusahaan akan kehilangan fokus.
Dalam memutuskan penentuan positioning perusahaan sanggup memperhatikan faktor-faktor di bawah ini sebagai basis atau landasan penentuan positioning:
- Proposisi nilai dan manfaat yang sanggup diberikan perusahaan.
- Pencaapaian yang telah dihasilkan perusahaan.
- Segmen pasar dan pelanggan yang ditargetkan.
- Atribut yang jadi keunggulan produk dan brand perusahaan.
- Bisnis gres yang dimasuki.
- Originalitas dan posisi sebagai perusahaan atau brand gres di pasar.
B. Srategi Produksi
Strategi produksi yaitu suatu taktik yang dilaksanakan oleh suatu perusahaan yang berkaitan dengan produksi yang dipasarkannya, berbeda dengan produk yang tidak dibentuk dengan perencanaan stategi yang baik, produk yang mempunyai perencanaan stategi yang baik cenderung mempunyai tinggat kesuksesan yang tinggi di pasaran, oleh karenan itu stategri produksi akan dilakunan oleh perusahaan yang ingin mencapai kesuksesan.
Agar barang/jasa yang diproduksi akan memenuhi kebutuhan konsumen, biasanya didahului dengan suatu kegiatan penelitian pasar dan pemasaran. Dari masukan penelitian pasar dan pemasran ini, berikutnya akan ditetapkan macam-macam produk yang menjadi alternatif untuk dibuat, selanjutnya akan dikaji pula kaitanya dengan aspek-aspek yang lain, menyerupai aspek keuangan dan seterusnya.
Strategi produksi terdiri dari beberapa tahapan:
1. Analisis Situasi
Analisis situasi dilakukan terhadap lingkungan internal maupun eksternal. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan antara lain apakah perusahaan sanggup memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh lingkungan eksternalnya melalui sumber daya yang dimiliki, seberapa besar ajakan terhadap produk tertentu, dan seberapa besar kemampuan perusahaan untuk memenuhi ajakan tersebut.
2. Penentuan Tujuan Produk
Selain untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, produk yang dihasilkan perusahaan dimaksudkan pula untuk memenuhi atau mencapai tujuan perusahaan. Dengan demikian, perlu dipertimbangkan apakah produk yang dihasilkan sanggup mengatakan bantuan bagi pencapaian tujuan perusahaan.
3. Penentuan Sasaran Pasar
Perusahaan sanggup berusaha melayani pasar secara keseluruhan ataupun melaksanakan segmentasi. Denga demikian alternatif yang sanggup dipilih yaitu produk standar, customized product, maupun produk standar dengan modifikasi.
4. Penentuan Anggaran
Agar perusahaan sanggup memastikan berapa biaya yang dibutuhkan untuk melakuka taktik produk yang diinginkan. Dengan begitu perusahaan akan lebih siap dalam pemenuhan biaya yang dibutuhkan tersebutkarena sudah diperkirakan sebelumnya. Atau bila perusahaan ternyata perusahaan tidak sanggup memenuhi biaya yang diramalkan, perusahaan sanggup membatalkan taktik produk tersebut alasannya yaitu sebelumnya sudah mengetahuiproyeksi anggaran yang dibutuhkan. Selain itu penentuan anggaran bisa bermanfaat sebagai alat perencanaan, koordinasi sekaligus sebagai pengendalian.
5. Penetapan Strategi Produk
Dalam tahap ini, alternatif-alternatif taktik produk dianalisis dan dinilai keunggulan dan kelemahannya, kemudian dipilih yang paling baik dan layak untuk kemudian diterapkan dalam taktik produk perusahaan.
6. Evaluasi Pelaksanaan Strategi
Tahapan penilaian pelaksanaan produk adalah, penilaian atau penilaian terhadap pelaksanaan planning yang telah disusun. Dalam proses ini, rencana-rencana taktik produk yang sudah ditetapkan sebelumnya akan dievalusi dan dinilai sebelum balasannya ditetapkan dan dijalankan sebagai taktik perusahaan. Proses penilaian pelaksanaan taktik haruslah dilakukan dengan baik dan tepat, mengingat salah satu factor keberhasilan perencanaan taktik produk salah satunya yaitu dari plaksanaan penilaian produk ini
2. Merumuskan Masalah Rancang Bangun Perusahaan Dengan Menentukan Letak Dan Layout Serta Pemilihan Teknologi
A. Rancang Bangun (Design)
Merumuskan Masalah Rancang Bangun Perusahaan (Masalah desain), akan meliputi perancangan kemudahan operasi yang akan digunakan. Untuk mengatasi duduk perkara ini, hendaknya dilakukan pengambilan keputusan di bidang rancang berdiri (design). Untuk proses manufaktur yang menghasilkan barang, keputusan ini antara lain meliputi; perencanaan letak pabrik, proses operasi, teknologi yang digunakan, planning kapasitas mesin yang akan dipakai, perencanaan bangunan, tata-letak (layout) ruangan, dan linkungan kerja.
B. Perencanaan Tata letak (layout)
1. Bagian Industri Manufaktur.
Bagi perusahaan manufaktur, paling tidak ada tiga jenis daerah yang perlu diatur layout-nya, berikut paparanya:
a). Tata Letak pabrik; Tata Lelak ( layout ) untuk industri manufaktur antara lain yaitu pabrik menyerupai letak mesin-mesin, letak alat produksi, lajur pengangkutan barang,dan sebagainya. Letak dari fasilitas-fasilitas tersebut harus dikaji semoga proses produksi sanggup dijalankan secara efektif dan efisien.
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penyusunan layout untuk pabrik, yaitu:
- Sifat produk yang di buat.
- Jenis proses produksi.
- Jenis barang serta volume produksi yang dihasilkan.
- Jumlah modal yang tersedia untuk proses produksinya.
- Keluwesan atau fleksibilitas letak fasilitas-fasilitas
- Aliran barang dalam proses produksi hendaknya sedemikian rupa sehingga tidak saling menghambat atau menggangu.
- Penggunaan ruangan hendaknya selain efektif untuk bekerja, hendaknya juga memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja.
- Letak mesin-mesin dan kemudahan lain hendaknya juga memperhatikan kemudahan-kemudahan dalam hal pemeliharaan dan pengawasan.
b. Tata Letak kantor; Selain pabrik perusahaan manufaktur juga mempunyai kantor. Terletak kantor hendaknya diubahsuaikan besar/kecilnya investasi. Selain itu, tataletak harus dirancang dengan memperhatikan kemudahan dalam berkomunikasi, fleksibilitytas pemakaian ruangan, struktur organisasi yang diterapkan, serta bentuk layanan yang dilaksanakan secara rutin.
c. Tata Letak Gudang; sebagai daerah penyimpanan materi baku maupun materi jadi, hendaknya juga diatur layoutnya. Hal-hal utama yang perlu dicermati dalam penyusunan tataletak gudang antara lain besar/kecilnya nilai investasi, bahwa tataletak gudang fleksibel untuk memudahkan acara bongkar muat barang, juga harus fleksibel untuk memudahkan pengaturan kembali bila jumlah barang yang disimpan berkurang atau bertambah.
2. Bagian Industri Jasa
Tataletak (layout) tataletak kemudahan yang tersedia akan besar lengan berkuasa pada perspsi pelanggang atas kualitas suatu jasa.
Unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam tata letak kemudahan jasa meliputi:
- Pertimbangan Spasial
- Perencanaan Ruangan
- Perlengkapan/ Perabotan
- Tata cahaya
- Warna
- Pesan-pesan yang disampaikan secara grafis
- Desain Fasilitas Jasa
Dalam industri jasa desain dan tata letak kemudahan jasa dekat hubungannya dengan pembentukan persepsi pelanggang, yang pada gilirannya akan besar lengan berkuasa terhadap kualitas jasa tersebut dimata pelanggang.
Ada beberapa faktor utama yang besar lengan berkuasa dalam desain kemudahan jasa seperti:
- Sifat dan tujuan perusahaan jasa itu sendiri, alasannya yaitu hal ini akan menentukan berbagau persyaratan desainnya.
- Ketersediaan tanah dan kebutuhan akan ruang/tempat dimana jasa akan ditawarkan.
- Fleksibilitas desain apabila volume ajakan yang berubah-ubah dan spesikasi jasa yang cepat berkembang.
- Faktor estetis penataan yang rapi dan menarik pada kemudahan jasa sanggup meningkatkan perilaku positif pelanggang terhadap suatu jasa.
- Masyarakat dan lingkungan sekitar kemudahan jasa besar lengan berkuasa terhadap perusahaan, baik secara positif maupun negatif dilihat dari sisi perusahaan.
- Biaya konstruksi dan operasi serta sumber daya lain.
C. Pemilihan Teknologi
Berkaitan dengan pemilihan teknologi , biasanya suatu produk tertentu sanggup diproses dengan lebih dari satu cara, sehingga teknologi yang dipilih pun perlu ditentukan secara jelas. Patokan umum yang sanggup digunakan contohnya yaitu dengan mengetahui seberapa jauh derajat mekanisasi yang diinginkan dan manfaat ekonomi yang diharapkan.
Pada dasarnya dikenal dua jenis proses pemilihan teknologi, yaitu:
1. Proses Kontinu
Proses ini umumnya dimaksudkan untuk menghasilkan volume output yang besar. Karena sifat operasinya yang berulang-ulang, maka sanggup dicapai meningkatkan secara optimal dan efisiensi yang tinggi dalam peggunaan sumber daya, baik peralatan maupun tenaga kerja. Contoh: pada perusahaan manufaktur yang menghasilkan keperluan sehari-hari, menyerupai pesawat televisi, mesin basuh dan lain-lain. Industri-industri menyerupai kilang minyak, pupuk juga menerapkan proses kontinu
2. Proses Intermitten atau Batch
Proses ini digunakan bila pabrik menangani majemuk proses yang berbeda. Misalya satu set rangkaian peralatan tertentu disusun untuk memroses satu agregat atau batch produk tertentu, kemudian tidak boleh dan di set kembali untuk memroses jenis produk lain yang berbeda. Peralatannya terdiri dari mesin-mesin yang berfungsi multipurpose sehingga lebih fleksibel, yaitu sanggup memenuhi lebih dari satu variasi produk.
Ada banyak sekali macam faktor perlu dipertimbangkan dalam menentukan jenis teknologi, yaitu:
1) Jenis teknologi yang diajukan harus sanggup menghasilkan mutu produksi yang dikehendaki pasar.
2) Teknologi tersebut harus cocok dengan persyaratan yang diharapkan untuk mencapai kapasitas produksi hemat yang telah ditentukan.
3) Pilihan jenis teknologi juga akan dipengaruhi oleh kemungkinan pengadaan tenaga ahli, materi baku dan pembantu yang diharapkan untuk penerapannya.
4) Berkaitan dengan pemilihan teknologi, biasanya suatu produk tertentu sanggup diproses dengan lebih dari satu cara, sehingga teknologi yang dipilih pun perlu ditentukan secara jelas.
5) Pertimbangan kemungkinan adanya teknologi lanjutan sebagai salinan teknologi yang akan dipilih sebagai akhir keusangan.
3. Kebijakan dalam Masalah Produksi
Kebijakan produksi yaitu ketetapan atau keputusan administrasi dalam berproduksi untuk mencapai tujuan perusahaan dimasa depan (kapan harus berproduksi, kapan meningkatkan Volume produksi, menghentikan peningkatan volume produksi. secara umum ada tiga macam kebijakan produksi, yaitu:
a) Kebijakan Produksi Konstan. Yaitu distribusi produk dari tahunan ke bulanan yang relatif sama besar (konstan) setiap bulannya. Dengan referensi menyerupai ini, maka akan terdapat atau terjadi persediaan. Dengan adanya persediaan, maka kekurangan dan kelebihan penjualan akan diseimbangkan oleh kelebihan dan kekurangan persediaan yang dimiliki.
b) Kebijakan Produksi Bergelombang. Yaitu distribusi produk tahunan ke bulanan, dengan jumlah produksi dari bulan ke bulan tidak sama besar tergantung pada besar kecilnya penjualan. Dengan referensi produksi demikian, maka di samping jumlah produk yang diproduksi akan naik turun, juga berakibat pada kondisi persediaan relatif stabil. Bila penjualan naik maka produksi akan naik pula. Sedangkan, bila penjualan turun maka produksi akan turunpula.
c) Kebijakan Produksi Moderat. Yaitu distrubusi produk tahunan ke bulanan, dengan jumlah produksi dan persediaan yang berubah-ubahtergantung pada naik turunnya penjualan. Artinya, naik turunnya penjualan akan berakibat pribadi pada naik turunnya baik produksi maupun persediaan.
Masalah dalam produksi dibagi menjadi 3 yakni:
1. Masalah Posisi Perusahaan
a). Pemilihan Strategi Perusahaan: Suatu produksi akan dimulai dengan suatu penelitian. Kemudian akanditetapkan macam-macam produk yang menjadi alternatif untuk dibuat.Selanjutnya, dari alternatif produk-produk ini akan dikaji pula kaitannyadengan aspek-aspek yang lain.
b). Pemilihan dan perencanaan produk
- Penentuan inspirasi produk dan seleksi; Terdapat banyak sekali aspek yang sanggup mendorong terciptanya inspirasi produk.Selanjutnya, seleksi inspirasi produk dilakukan atas banyak sekali kriteria. Misalnyaatas masukan dari penelitian pasar.
- Pembuatan desain produk awal; Dalam menciptakan desain awal harus diperhatikan manfaat produk yang akandibuat, fungsi barang, desain, seni dan estetika.
- Pembuatan prototip dan pengujian; Prototip yaitu produk yang dibentuk sebagai produk percobaan sebelum produk dibentuk secara besar-besaran. Kemudian, prototip ini diuji apakahsudah sanggup diimplementasikan atau belum. Jika belum, masih dapatdiperbaiki dan diuji kembali.
- Implementasi; Tahap ini menilai apakah produk yang sudah mulai diproduksi danditawarkan di pasar mempunyai masa depan yang baik.
c). Perencanaan kualitas
1. Produk berupa barang
- Performance, berkaitan dengan aspek fungsional.
- Features, aspek performansi yang berkhasiat menambah fungsi dasar.
- Reliability, berkaitan dengan kemungkinan barang menjalankanfungsinya.
- Conformance, berkaitan dengan tingkat kesesuaian terhadap spesifikasi.
- Durability, refleksi umur ekonomis.
- Serviceability, berkaitan dengan kecepatan, kemudahan dalam member pelayanan perbaikan.
- Aesthetics, sifat subyektif mengenai nilai estetika berkaitan dengan pertimbangan pribadi.
- Fit and Finish, sifat subyektif berkaitan dengan perasaan pelanggan.
2. Produk Jasa/Servis
- Reliability, kemampuan member pelayanan sesuai yang dijanjikan.
- Responsiveness, kesigapan karyawan membantu pelanggan.
- Assurance, kemampuan karyawan dalam member pelayanan.
- Emphaty, perhatian dari perusahaan ke pelanggan.
- Tangibles, penampilan kemudahan fisik.
2. Masalah Desain
- Pemilihan teknologi; Pilihan teknologi semakin berubah sesuai dengan perkembangan zaman.Hendaknya, kemajuan teknologi membawa efisiensi yang tinggi pada proses produksi.
- Perencanaan kapasitas pabrik; Kapasitas yaitu suatu kemampuan pembatas dari unit produksi untuk berproduksi dalam waktu tertentu.
- Perencanaan letak pabrik; terdiri dari, Perusahaan manufaktur, Letak konsumen/pasar, Letak materi baku, Sumber tenaga kerja, Sumber daya alam, Transportasi, Fasilitas untuk pabrik, Lingkungan masyarakat sekitar, Peraturan Pemerintah.
- Perusahaan jasa; Praktis dan sanggup diakses konsumen, daerah parker memadai, dapatdiekspansi, lingkungan yang mendukung perjuangan dan izin lokasi dari pihak berwenang.
- Perencanaan tata letak pabrik; Tata letak disebut juga tataruang, artinya penempatan fasilitas-fasilitas yangdipakai di dalam pabrik. Letak fasilitas-fasilitas tersebut harus dikaji semoga proses produksi sanggup dijalankan secara efektif dan efisien.
3. Masalah Operasional
- Perencanaan jumlah produksi; Faktor utama yang menghipnotis perencanaan jumlah produksi: Permintaan, Kapasitas pabrik, Suplai materi baku, Modal kerja, Peraturan pemerintah.
- Manajemen persediaan; Persediaan barang biasanya digunakan untuk mengantisipasi permintaankonsumen yang meningkat secara tajam atau untuk mensuplai kekurangan materi baku.
- Pengawasan kualitas produk; Untuk memahami kualitas, sanggup digunakan trilogi manajerial yang meliputi: Perencanaan kualitas, Pengendalian kualitas, Perbaikan kualitas.
Post a Comment
Post a Comment