A. Pegertian Pasar
Pasar ialah tempat yang sifatnya tetap, permanen, bertemunya produsen dan konsumen atau pedagang dan pembeli, tempat terjadinya tukar menukar antara barang dan jasa yang telah diproduksi produsen dengan konsumen yang membutuhkan barang atau jasa tersebut.
Pada masa sekarang, banyak ditemukan transaksi produsen-konsumen, pedagang dan pembeli tidak dilakukan di suatu tempat yang khsusus, menyerupai pasar, kadang di tempat tidurpun bisa dilakukan. Hal ini dikarenakan adanya kemajuan teknologi komunikasi dan komputer semua itu bisa dilakukan. Makara pedagang dan pembeli tidak perlu ketemu secara langsung atau bertatapan muka untuk bertransaksi, pasar bisa terbentuk.
B. Permintaan
Pengertian Permintaan adalah sejumlah barang yang akan dibeli atau yang diminta pada tingkat harga tertentu dalam waktu tertentu.
Masyarakat selaku konsumen harus membeli barang atau jasa keperluannya di pasar. Keadaan ini mengandaikan bahwa barang atau jasa itu mempunyai tingkat harga tertentu. Adanya aneka macam macam harga di pasar selanjutnya mengandaikan adanya kondisi yang mempengaruhi. Adapun unsure-unsur yang terdapat pada ajakan yakni barang atau jasa, harga dan kondisi yang mempengaruhi. Makara ajakan ialah jumlah barang atau jasa yang dibeli dalam aneka macam situasi dan tingkat harga.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Permintaan
1. Harga Barang itu Sendiri
harga barang akan memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika harga naik jumlah ajakan barang tersebut akan meningkat, sedangkan jikalau harga turun maka jumlah ajakan barang akan menurun.
2. Harga Barang Komplementer (Pelengkap)
Barang pelengkap juga sanggup memengaruhi ajakan barang/jasa. Misalnya sepeda motor, barang komplementernya bensin. Apabila harga bensin naik, maka kecenderungan orang untuk membeli sepeda motor akan turun, begitu juga sebaliknya.
3. Harga Barang Subtitusi (Pengganti)
Apabila harga dari barang substitusi lebih murah maka orang akan beralih pada barang substitusi tersebut. Akan tetapi jikalau harga barang substitusi naik maka orang akan tetap memakai barang yang semula.
4. Selera Konsumen
Jika selera konsumen terhadap barang tertentu meningkat maka ajakan terhadap barang tersebut akan meningkat pula. Misalnya, kini ini banyak orang yang mencari hand phone yang dilengkapi kemudahan musik dan game, lantaran selera konsumen akan barang tersebut tinggi maka ajakan akan hand phone yang dilengkapi musik dan game akan meningkat.
5. Pendapatan
Apabila pendapatan yang diperoleh tinggi maka ajakan akan barang dan jasa juga semakin tinggi. Sebaliknya jikalau pendapatannya turun, maka kemampuan untuk membeli barang juga akan turun. Akibatnya jumlah barang akan semakin turun.
6. Intensitas Kebutuhan Konsumen
Intensitas kebutuhan konsumen kuat terhadap jumlah barang yang diminta. Kebutuhan terhadap suatu barang atau jasa yang tidak mendesak, akan menjadikan ajakan masyarakat terhadap barang atau jasa tersebut rendah. Sebaliknya jikalau kebutuhan terhadap barang atau jasa sangat mendesak maka ajakan masyarakat terhadap barang atau jasa tersebut menjadi meningkat.
7. Jumlah Penduduk
Pertambahan penduduk akan memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika jumlah penduduk dalam suatu wilayah bertambah banyak, maka barang yang diminta akan meningkat.
8. Perkiraan Harga di Masa Depan
Apabila konsumen memperkirakan bahwa harga akan naik maka konsumen cenderung menambah jumlah barang yang dibeli lantaran ada kekhawatiran harga akan semakin mahal. Sebaliknya apabila konsumen memperkirakan bahwa harga akan turun, maka konsumen cenderung mengurangi jumlah barang yang dibeli.
C. Penawaran
Pengertian Penawaran ialah sejumlah barang yang ditawarkan pada tingkat harga tertentu dan waktu tertentu.Dalam rangka menjawab kebutuhan konsumen, pihak produsen menyediakan aneka macam barang dan jasa. Barang dan jasa hasil produksi ini kemudian dijual kepada konsumen di pasar berdasarkan tingkat harga tertentu. ajakan bersangkut paut dengan pembelian dan pemakainan sedangkan penawaran bersangkut paut dengan peneyediaan dan penjualan. Makara penawaran ialah jumlah barang dan jasa yang tersedia untuk dijual pada aneka macam tingkat harga dan situasi.
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Penawaran
1. Biaya Produksi
Biaya produksi berkaitan dengan biaya yang digunakan dalam proses produksi, menyerupai biaya untuk membeli materi baku, biaya untuk honor pegawai, biaya untuk bahan-bahan penolong, dan sebagainya. Apabila biaya-biaya produksi meningkat, maka harga barang-barang diproduksi akan tinggi. Akibatnya produsen akan memperlihatkan barang produksinya dalam jumlah yang sedikit. Hal ini disebabkan lantaran produsen tidak mau rugi. Sebaliknya jikalau biaya produksi turun, maka produsen akan meningkatkan produksinya. Dengan demikian penawaran juga akan meningkat.
2. Harga Barang itu Sendiri
Apabila harga barang yang ditawarkan mengalami kenaikan, maka jumlah barang yang ditawarkan juga akan meningkat. Sebaliknya jikalau barang yang ditawarkan turun jumlah barang yang ditawarkan penjual juga akan turun.
3. Perkiraan Harga di Masa Depan
Perkiraan harga di masa tiba sangat memengaruhi besar kecilnya jumlah penawaran. Jika perusahaan memperkirakan harga barang dan jasa naik, sedangkan penghasilan masyarakat tetap, maka perusahaan akan menurunkan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan.
4. Harga Barang Pengganti
Apabila harga barang pengganti meningkat maka penjual akan meningkatkan jumlah barang yang ditawarkan. Penjual berharap, konsumen akan beralih dari barang pengganti ke barang lain yang ditawarkan, lantaran harganya lebih rendah.
5. Pajak
Pajak yang merupakan ketetapan pemerintah terhadap suatu produk sangat kuat terhadap tinggi rendahnya harga. Jika suatu barang tersebut menjadi tinggi, karenanya ajakan akan berkurang, sehingga penawaran juga akan berkurang.
6. Kemajuan Teknologi
Kemajuan teknologi sangat kuat terhadap besar kecilnya barang yang ditawarkan. Adanya teknologi yang lebih modern akan memudahkan produsen dalam menghasilkan barang dan jasa. Selain itu dengan memakai mesin-mesin modern akan menurunkan biaya produksi dan akan memudahkan produsen untuk menjual barang dengan jumlah yang banyak.
2. Bentuk-Bentuk Pasar
1. Bentuk Pasar berdasarkan Sifat/Wujud Barang dan Cara Penyerahannya
1. Bentuk Pasar berdasarkan Sifat/Wujud Barang dan Cara Penyerahannya
Berdasarkan sifat barang dan cara penyerahannya, pasar dibedakan menjadi:
a. Pasar konkret
Pasar konkret, yaitu pasar di mana barang yang diperjualbelikan benar-benar ada dan penjual dan pembeli bertemu langsung.
Ciri-ciri pasar konkret:
Ciri-ciri pasar konkret:
- transaksi dilakukan secara tunai,
- barang sanggup dibawa/diambil ketika itu juga,
- barang yang diperjualbelikan benar-benar ada/nyata,
- penjual dan pembeli bertemu langsung.
Pasar abstrak, yaitu pasar di mana barang yang diperjualbelikan tidak tersedia secara langsung dan antara penjual dan pembelinya tidak bertemu secara langsung.
Ciri-ciri pasar abstrak:
2. Bentuk Pasar berdasarkan Luas Wilayah Kegiatannya
Ciri-ciri pasar abstrak:
- penjual dan pembeli berada di tempat yang berbeda dan berjauhan jaraknya,
- transaksi dilandasi oleh rasa saling percaya,
- barang yang diperjualbelikan tidak tersedia, hanya rujukan saja,
- transaksi dilakukan dalam partai besar.Contoh pasar ajaib yang lagi demam isu terutama bagi masyarakat kalangan atas kini ini ialah belanja barang secara on line lewat internet.
Berdasarkan luas wilayah kegiatannya, pasar sanggup dibedakan menjadi:
a. Pasar regional
a. Pasar regional
Pasar regional ialah pasar yang daerah pemasarannya meliputi beberapa negara pada wilayah tertentu. Pasar ini biasanya di bawah naungan wadah kolaborasi regional, contohnya di daerah Asia Tenggara dibuat AFTA.
b. Pasar internasional
b. Pasar internasional
Pasar internasional ialah pasar yang daerah pemasarannya meliputi seluruh daerah dunia. Pasar ini juga disebut pasar dunia, lantaran menjual produk-produk yang dibutuhkan oleh semua masyarakat dunia, contohnya pasar kopi di Brasil, pasar wol di Sidney, Australia.
c. Pasar lokal
c. Pasar lokal
Pasar lokal ialah pasar yang daerah pemasarannya hanya meliputi daerah tertentu, dan pada umumnya memperlihatkan barang yang dibutuhkan masyarakat di sekitarnya. Misalnya Pasar Klewer di Solo yang menyediakan aneka macam jenis kain batik, lantaran masyarakat di Solo dan sekitarnya banyak yang mengenakan batik.
d. Pasar nasional
d. Pasar nasional
Pasar nasional ialah pasar yang daerah pemasarannya meliputi wilayah satu negara. Pasar ini menjual barang-barang yang dibutuhkan oleh masyarakat negara tersebut.
Berdasarkan organisasi pasar, pasar sanggup dibedakan menjadi:
a. Pasar persaingan tepat (perfect competition market)
a. Pasar persaingan tepat (perfect competition market)
Pasar persaingan tepat ialah pasar yang terdapat banyak penjual dan pembeli, sehingga harga tidak bisa ditentukan oleh masing-masing penjual/pembeli.
- penjual dan pembeli bebas keluar masuk pasar tanpa hambatan,
- pengetahuan penjual dan pembeli perihal pasar sempurna,
- penjual dan pembeli banyak,
- barang yang diperjualbelikan bersifat homogen.
Pasar persaingan tidak tepat ialah pasar di mana jumlah pembeli lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penjualnya, sehingga pasar dikuasai oleh satu atau beberapa penjual saja.
Adapun ciri-cirinya sebagai berikut:
Adapun ciri-cirinya sebagai berikut:
- terdapat hambatan untuk memasuki pasar,
- pengetahuan pembeli perihal pasar terbatas,
- jumlah penjual sedikit,
- barang yang diperjualbelikan bermacam-macam.
Bentuk pasar yang termasuk pasar persaingan tidak sempurna, di antaranya:
a. Pasar monopoli
Pasar monopoli ialah pasar yang dikuasai sepenuhnya oleh penjual. Penjual mempunyai kekuasaan yang bisa memaksakan kemauannya, baik dalam bentuk harga, volume, tempat, maupun waktu pembelian barang yang akan dijualnya.
Karena penjual dalam pasar monopoli tidak mempunyai pesaing, ia sanggup menaikkan atau menurunkan harga dengan cara mengubah jumlah barang yang ditawarkan.
Karena penjual dalam pasar monopoli tidak mempunyai pesaing, ia sanggup menaikkan atau menurunkan harga dengan cara mengubah jumlah barang yang ditawarkan.
Contoh: PLN menguasai listrik di Indonesia, PT Pos Indonesia memonopoli penjualan benda-benda pos di Indonesia.
Ciri-ciri pasar monopoli, antara lain:
Ciri-ciri pasar monopoli, antara lain:
- Terdapat satu penjual dan banyak pembeli,
- Harga ditentukan secara sepihak oleh penjual,
- tidak ada barang lain yang sanggup menggantikan barang yang dijualbelikan dengan sempurna,
- Ada halangan yang kuat bagi penjual gres untuk masuk dalam pasar.
- Penetapan harga serendah mungkin,
- Adanya kepemilikan terhadap hak paten atau hak cipta dan hak eksklusif,
- Pengawasan yang ketat terhadap biro pemasaran dan distributor,
- Adanya skala hemat yang sangat besar,
- Memiliki sumber daya yang unik.
- Ditetapkan oleh pemerintah berdasarkan undang-undang,
- Penggabungan dari aneka macam perusahaan,
- Adanya hak cipta atau hak paten atas hasil karya seseorang yang diberikan kepada suatu perusahaan.
Pasar duopoli, yaitu pasar di mana penawaran suatu barang dikuasai oleh dua perusahaan. Contoh: penawaran minyak pelumas yang dikuasai oleh Caltex dan Pertamina.
Ciri-ciri pasar duopoli, yaitu:
Ciri-ciri pasar duopoli, yaitu:
- Terdapat dua penjual dan banyak pembeli,
- Harga ditentukan secara sepihak oleh kedua penjual baik dengan janji atau tidak.
Pasar oligopoli ialah pasar di mana beberapa perusahaan menguasai penawaran satu jenis barang. Beberapa perusahaan yang menguasai pasar ini saling memengaruhi satu sama lain.
Sifat ini menjadikan satu perusahaan harus mengambil keputusan secara hati-hati dalam mengubah harga, mengubah desain produk atau mengubah teknik produksi.
Contoh: penawaran sepeda bermotor yang dikuasai oleh beberapa perusahaan di antaranya Honda, Suzuki, Yamaha, dan Kawasaki.
Ciri-ciri pasar oligopoli, yaitu:
Sifat ini menjadikan satu perusahaan harus mengambil keputusan secara hati-hati dalam mengubah harga, mengubah desain produk atau mengubah teknik produksi.
Contoh: penawaran sepeda bermotor yang dikuasai oleh beberapa perusahaan di antaranya Honda, Suzuki, Yamaha, dan Kawasaki.
Ciri-ciri pasar oligopoli, yaitu:
- Terdapat banyak pembeli di pasar,
- Hanya ada beberapa penjual,
- Produk yang dijual bersifat homogen dan bisa juga berbeda namun memenuhi standar mutu,
- Terdapat hambatan untuk memasuki pasar bagi perusahaan baru,
- Adanya saling ketergantungan,
- Penggunaan iklan sangat intensif.
Pasar monopolistik ialah suatu struktur pasar di mana terdapat banyak produsen yang menjual produk yang sama, tetapi dengan aneka macam macam variasi.
Ciri-ciri pasar monopolistik
5. Bentuk Pasar Menurut Waktu Penyelenggaraannya
Ciri-ciri pasar monopolistik
- Terdapat banyak produsen.
- Produk yang dijualbelikan sama (homogen), tetapi dengan aneka macam macam variasi.
Bentuk Pasar Berdasarkan waktu penyelenggaraannya, pasar sanggup dibedakan menjadi:
a. Pasar harian
a. Pasar harian
Pasar harian ialah pasar yang dilakukan setiap hari.
Contohnya pasar-pasar tradisional di lingkungan rumah yang menjual kebutuhan pokok sehari-hari, pasar induk, di jakarta, dan lain-lain.
b. Pasar mingguan
Contohnya pasar-pasar tradisional di lingkungan rumah yang menjual kebutuhan pokok sehari-hari, pasar induk, di jakarta, dan lain-lain.
b. Pasar mingguan
Pasar mingguan ialah pasar yang dilakukan hanya setiap seminggu sekali. Biasanya nama pasar ini diambil dari nama hari pelaksanaan, contohnya Pasar Senin, Pasar Minggu, Pasar Rebo, dan lain-lain.
c. Pasar bulanan
c. Pasar bulanan
Pasar bulanan ialah pasar yang dilakukan sebulan sekali.
Pasar bulanan biasanya terdapat di sekitar pabrik dan dibuka setiap kali karyawan pabrik tersebut mendapatkan gaji.
d. Pasar tahunan
Pasar bulanan biasanya terdapat di sekitar pabrik dan dibuka setiap kali karyawan pabrik tersebut mendapatkan gaji.
d. Pasar tahunan
Pasar tahunan ialah pasar yang dilakukan setahun sekali. Pasar ini diselenggarakan berkaitan dengan jadwal atau acara dan sering digunakan sebagai ajang ekspo atau promosi.
Contohnya: Pekan Raya Jakarta (PRJ), Pasar Sekaten di Jogjakarta dan Solo.
6. Bentuk Pasar Menurut Jenis Barang yang Diperjual belikan
Berdasarkan jenis barang yang diperjualbelikan, pasar dibedakan menjadi:
a. Pasar barang distribusi
Pasar barang distribusi ialah pasar yang menjual faktorfaktor produksi. Misalnya bursa tenaga kerja, pasar modal, pasar mesin-mesin produksi, dan lain-lain.
b. Pasar barang konsumsi
b. Pasar barang konsumsi
Pasar barang konsumsi ialah pasar yang menjual barangbarang yang secara langsung sanggup dikonsumsi/dipakai. Contohnya pasar buah, pasar ikan, pasar pakaian, dan lain-lain.
3. Mengukur dan Meramal Permintaan
Dalam pelakukan pemasaran suatau produk atau jasa suatu perusahaan, tentu mengukur dan meramal ajakan pasar sangatlah penting keberadaannya. Karena dengan mengukur dan meramal ajakan pasar maka perusahaan sanggup mengetahui sejauh mana konsumen memakai produknya dan juga sanggup mengetahui bagaimana nasib produknya dimasa yang akan datang.
Pengukuran permintaan Pengukuran ajakan merupakan usaha untuk mengetahui ajakan atas suatu produk atau sekelompok produk di masa yang kemudian dan di masa yang kini dalam hambatan satu set kondisi tertentu.
Sedangkan Peramalan permintaan merupakan perjuangan untuk mengetahui jumlah produk atau sekelompok produk di masa yang akan tiba dalam hambatan satu set kondisi tertentu. Hasil maksimal dari suatu acara peramalan ialah melaksanakan dan meminimalisasi ketidak pastian yang mungkin terjadi di masa yang akan datang.
a. Pendekatan Peramalan
Ada dua macam pendekatan peramalan kuantitatif yaitu:
1.Time Series model yang tidak memperhatikan alasannya tanggapan atau hanya memperhatikan kecendrungan dari masa lalu
2.Pendekatan yang memperhatikan alasannya tanggapan atau pendekatan yang menjelaskan terjadinya suatu keadaan oleh sebab-sebab tertentu
b. Prosedur Peramalan
Adapun mekanisme yang dilaksanakan di dalam penyusunan peramalan ajakan pasar adalah:
- Analisis Ekonomi yakni yang mengadakan proyeksi terhadap aspek-aspek makro terutama aspek kependudukan dan pendapatan.
- Analisis Industri yakni analisis terhadap ajakan pasar dari seluruh perusahaan yang menghasilkan produk sejenisdari produk yang diusulkan dalam study kelayakan proyek.
- Analisis Penjualan masa kemudian yakni dilakukan untuk melihat “ market positioning” produk dalam stuktur persaingan dan dari padanya sanggup diketahui “ market share “ produk tersebut.
- Analisis Peramalan Permintaan di mana berkaitan dengan perencanaan jadwal pemasaran di masa yang akan datang.
- Pengawasan Hasil dari Peramalan yakni perjuangan untuk meminimalisasi kesalahan hasil dari aneka macam tenik peramalan yang digunakan.
c. Kendala Pemilihan Teknik Peramalan
Beberapa hambatan yang perlu diperhatikan ialah sebgai berikut:
- Waktu yang Hendak Diinput yakni rentangan waktu dimasa yang akan tiba dan jangkauan peramalan.
- Tingkah Laku Data yakni meliputi jumlah ketepatan, dan tinggakah laris data di masa yang kemudian yang tersedia.
- Tipe Model yakni model yang di gunakan merupakan model time series, kaosalitas atau yang lainnya.
- Biaya yang Tersedia yakni biaya yang tersedia untuk penyusunan studi kelayakan proyek.
- Tingkat Ketepatan yang diinginkan yakni ketelitian dan kecermatan peramalan yang di inginkan
- Kemudahan Penerapan yakni kemudahana manajemen, data dan biaya.
4. Menetukan Market Potensial dan Market Share
A. Market Potensial
Market Potensial adalah kesempatan penjualan yang terbesar yang terbuka bagi seluruh penjual suatu barang atau jasa untuk suatu jangka waktu (mendatang) tertentu atau suatu segrnen pasar khusus. Potensial pasar merupakan jumlah calon pelanggan potensial, sebuah rata-rata penjualan dan asumsi total penggunaan dalam satu periode waktu.
secara umum sanggup digambarkan dengan rumus menyerupai berikut:
1. Tentukan Segmen Pasar
Target market yang dibidik dikelompokan berdasarkan karakteristik-karakteristik tertentu, yang mana pengelompokkan ini disebut dengan segmen pasar. Segmen pasar ini pada umumnya dikelompokkan berdasarkan demografis: jenis kelamin, usia, pendidikan, penghasilan/pengeluaran. Hal yang paling penting ialah kita sanggup mengetahui berapa jumlah masing-masing segmen ini terutama segmen yang kita bidik.
2. Tentukan Batas Geografis
Tentukan batasan geografis dari sasaran pelanggan Anda, secara geografis pada jarak terjauh berapa kilometer yang masih akan anda sasaran menjadi pelanggan utama Anda. Evaluasi apakah jarak terjauh tersebut masih memungkinkan. Seberapa banyak kira-kira jumlahnya.
3. Identifikasi Pesaing-pesaing yang ada
Anda perlu mengidentifikasi pesaing-pesaing bisnis Anda. Hal ini penting lantaran akan berkaitan dengan seberapa besar pangsa pasar yang sanggup Anda raih.
4. Perkirakan Rata-rata Tingkat Konsumsi Pelanggan
Melalui metode survei atau wawancara atau data-data sekunder Anda sanggup menghitung berapa rata-rata konsumsi/pengelauaran pelanggan terhadap produk/layanan sejenis.
Pada langkah 5, memperkirakan pangsa pasar atau potensi pasar, kita memilih apakah pasar yang kita tuju akan mendukung bisnis kita sehingga menutup biaya-biaya dan mendapatkan laba yang diharapkan.
B. Market Share
Pengertian market share ialah serpihan dari seluruh ajakan atas suatu barang yang mencerminkan golongan konsumen berdasarkan ciri khasnya (market segment). Penggolongan konsumen sanggup dikelompokkan berdasarkan tingkat penghasilan, usia, jenis kelamin, pendidikan, dan status sosial.
Pangsa pasar atau market share ialah serpihan dari pasar yang dikuasai oleh suatu perusahaan dan seluruh potensi jual, umumnya dinyatakan dalam persentase. Market share atau pangsa pasar ialah persentase total penjualan suatu perusahaan dari seluruh sumber dengan total penjualan produk (barang dan jasa) dalam suatu industri tertentu.
Lalu bagaimana cara meningkatkan pangsa pasar ketika suatu perusahaan memulai bisnis perdagangan. Berikut ini tips singkatnya:
- Memilih bisnis yang masih tergolong gres dan belum banyak dijalankan perusahaan lain.
- Memiliki keyakinan bahwa perusahaan tersebut akan berhasil di bisnis yang dijalankan.
- Menentukan visi dan misi perusahaan mengenai sasaran bisnis di masa depan.
- Memperhitungkan kekuatan para kompetitor di industri yang sama.
- Memperhatikan pergerakan harga di industri yang dibidik dan memilih harga yang paling sesuai.
- Menciptakan dan membangun jaringan pasar sehingga bisnis menjadi lebih besar.
Post a Comment
Post a Comment