1. Perhitungan Biaya Berdasarkan Fungsi
1. Membebankan materi baku pribadi dan tenaga kerja pribadi dengan memakai penelusuran langsung
2. Overhead dibebanan dengan memakai 2 tahap.
a. Tahap pertama-Kelompok Didefinisikan; biaya overhead dikumpulkan dalam kelompok pada tingkat pabrik atau departemen.
b. Tahap kedua-Pembebanan dengan Penggerak/Alokasi; biaya kelompok overhead dibebankan pada produk dengan memakai penggerak/alokasi, seperti: tenaga kerja langsung.
- Biaya overhead meningkat secara signifikan dari waktu ke waktu. Pada ketika yang sama, banyak acara overhead yang tidak berkaitan dengan jumlah unit yang diproduksi.
- System perhitungan biaya menurut fungsi tidak sanggup membebankan biaya dari acara overhead yang tidak berkaitan dengan jumlah unit secara benar.
- Oleh alasannya ialah itu, pembebanan overhead dengan hanya memakai pencetus menurut unit, sanggup menjadikan distorsi pada biaya produk.
- Hal ini sanggup menjadi problem serius kalau biaya overhead nonunit mempunyai proporsi yang signifikan dari jumlah biaya overhead.
b. Tanda-Tanda Sistem Biaya Yang Ketinggalan Jaman
- Hasil perawaran sulit dijelaskan
- Hasil persaingan tampak tidak wajar
- Produk-produk yang sulit diproduksi memperlihatkan keuntungan yang tinggi
- Manajer operasional ingin menghentikan produk yang kelihatannya menguntungkan
- Margin keuntungan sulit untuk dijelaskan
- Pelanggan tidak mengeluhkan kenaikan harga
- Departemen akuntansi menghabiskan banyak waktu untuk memperlihatkan data biaya bagi proyek-proyek khusus
- Beberapa departemen memakai system akuntanasi biayanya sendiri
- Biaya produk berubah alasannya ialah perubahan peraturan pelaporan keuangan
1. Proporsi biaya overhead yang tidak berkaitan dengan unit terhadap jumlah biaya overhead ialah besar; Dengan hanya memakai pencetus biaya acara menurut unit untuk membebankan biaya overhead yang tidak berkaitan dengan unit, distorsi biaya produk akan tercipta.
2. Tingkat keaneka ragaman produknya besar
- Keaneka ragaman produk berarti produk memakai banyak sekali acara overhead dalam proporsi yang signifikan berbeda
- Distorsi akan terjadi apabila jumlah overhead menurut unit yang dipakai produk, tidak berubah dalam proporsi pribadi dengan yang dipakai overhead non unit.
a. Tahap-1: Identifikasi acara dan atributnya
- Dilakukan dengan mewawancarai para manajer atau para wakil dari area kerja fungsional (departemen).
- Data yang dihasilkan dari wawancara, dipakai untuk menyiapkan “kamus aktivitas” yaitu aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan di sebuah organisasi, bersama denga atribut acara yang penting
- Output Tahap- 1: Kamus Aktivitas
- Dilakukan dengan memilih berapa banyak biaya untuk melaksanakan setiap aktivitas
- biaya pada acara perlu dibebankan dengan memakai penelusuran pribadi dan penggerak.
- Untuk sumber daya tenaga kerja, matriks distribusi kerja (work distribution matrix) sering digunakan
- Pembebanan biaya pada acara melengkapi tahap awal perhitungan biaya menurut aktiitas.
- Pada tahap pertama ini, acara diklasifikasikan sebagai primer dan sekunder. Jika terdapat acara sekunder, maka tahap berikutnya muncul.
- Pada tahap selanjutnya, biaya acara sekunder dibebankan pada acara pada aktivitas-aktivitas yang memakai outputnya. Sebagai contoh, mengawasi karyawan ialah acara sekunder.
- Setelah biaya dari acara primer ditentukan, biaya tersebut sanggup dibebankan pada produk dalam suatu proporsi seusia dengan acara penggunaannya, ibarat yang diuukur oleh pencetus aktivitas.
- Pembebanan ini diselesaikan dengan penghitungan suatu tariff acara yang ditentukan terlebih dahulu dan mengalikan tariff ini dengan penggunaan actual aktivitas.
Post a Comment
Post a Comment