-->

Model Sistem Warta Akuntansi, Karakteristik Sistem Warta Akuntansi & Rujukan Sistem Warta Akuntansi

Post a Comment
2.1 Model Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi ialah serangkaian mekanisme formal di mana data dikumpulkan Model Sistem Informasi Akuntansi, Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi & Contoh Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi ialah serangkaian mekanisme formal di mana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan ke para pengguna. Sistem Informasi Akuntansi (SIA) ialah sebuah sistem informasi yang menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan akuntansi. Selama lima puluh tahun terakhir, sistem informasi akuntansi telah diwakili oleh sejumlah pendekatan atau model yang berbeda. 

Tiap model gres berubah alasannya ialah adanya kelemahan dan keterbatasan dari model sebelumnya. Fitur yang menarik dalam evolusi ini ialah model-model yang lebih usang tidak dengan segera digantikan oleh teknik yang lebih baru. Jadi, pada suatu waktu, terdapat aneka macam generasi sistem di aneka macam perusahaan yang berbeda, bahkan bisa sama-sama ada dalam sebuah perusahaan.

Akuntan yang modern perlu membiasakan diri dengan aneka macam fitur operasional semua pendekatan SIA yang mungkin akan dihadapinya. Didalam SIA model sistem informasi terdapat enam model yakni :

1. Model proses manual
2. Model sistem file datar
3. Model sistem basis data
4. Model sistem REA
5. Model sistem ERP
6. Model Sistem ERD

1. Model Proses Manual

Adalah bentuk sistem yang paling renta dan paling tradisional. Sistem ini terdiri dari aneka macam kegiatan, sumberdaya,dan personel fisik yang merupakan ciri banyak proses bisnis. Meliputi: pencatatan pesanan,penggudangan materi baku, produksi barang untuk dijual,pengiriman barang ke pelanggan, penempatan pesanan ke pemasok.

2. Model File Datar

Menjelaskan sebuah lingkungan dengan file data yang tidak saling berafiliasi dengan file lainnya. Para pengguna final dalam lingkungan ini mempunyai sendiri file datanya sebagai ganti menyebarkan dengan para pengguna lainnya. Jadi, pemrosesan datanya dilakukan oleh aplikasi yang bangun sendiri dan bukan melalui sistem terintegrasi.

Masalah signifikan dalam file datar adalah:
  • Penyimpanan Data: sistem informasi yang efisien hanya menangkap dan menyimpan data sekali serta membuatnya menjadi sebuah sumber yang tersedia bagi semua pengguna yang membutuhkannya.
  • Pembaruan Data: perusahaan memilki banyak sekali data yang disimpan dalam aneka macam file dan yang membutuhkan pembaharuan terencana untuk mencerminkan aneka macam perubahan.
  • Kekinian Informasi: Jika informasi yang gres tidak disebarkan secara tepat, perubahan tersebut tidak akan tercermin dalam data pengguna, sampai mengakibatkan adanya keputusan yang didasarkan pada informasi yang kadaluwarsa. 
  • Dependensi Pekerjaan-Data: ialah ketidakmampuan penggunanya untuk mendapat komplemen informasi ketika kebutuhan pengguna tersebut berubah.
  • File Flat Membatasi Integrasi Data: strukturisasi semacam ini sanggup tidak memasukkan atribut data yang berkhasiat bagi pengguna lainnya, sehingga menghambat keberhasilan integrasi data di perusahaan.

3. Model Basis Data

Perusahaan sanggup mengatasi aneka macam problem yang berkaitan dengan file datar dengan mengimplementasikan model basis data untuk manajemen data. Akses ke sumber daya data dikendalikan melalui sistem manajemen basis data (database management sistem-DBMS). DBMS ialah peranti lunak sistem khusus yang deprogram untuk mengetahui elemen data mana yang penggunanya mempunyai hak untuk mengaksesnya.

4. Model REA (Resource Event Agent)

REA ialah model bagaimana sebuah sistem akuntansi sanggup kembali direkayasa untuk usia komputer. REA awalnya diusulkan pada tahun 1982 oleh William E. McCarthy sebagai model akuntansi umum, dan berisi konsep sumber daya, kejadian dan agen.

REA ialah kerangka kerja akuntansi untuk pemodelan resources (sumber daya), events (kegiatan), dan agents (pelaku) perusahaan yang sangat penting, dan korelasi diantaranya. 

Dari daerah penyimpanan ini, tampilan pengguna sanggup dibuat untuk memenuhi kebutuhan semua pengguna dalam perusahaan. Ketersediaan beberapa tampilan memungkinkan penggunaan data transaksi secara fleksibel dan memungkinkan pengembangan system informasi akuntansi yang mendorong, dan bukan menghambat, integrasi. 

Model REA ialah suatu alat pemodelan konseptual yang khusus dirancang untuk melengkapi struktur dalam perancangan database SIA. Dalam model REA ditentukan: entity apa yang harus disertakan dalam database SIA dan bagaimana susunan relationship antara entity dalam database SIA.

Tipe entity dalam model REA dibedakan dalam tiga kategori, yaitu:
  • Resources; didefinisikan sebagai sesuatu yang mempunyai nilai hemat bagi organisasi tersebut. Contoh resources ialah kas, inventaris, peralatan, persediaan, gudang, pabrik, dan tanah.
  • Events; memperlihatkan aktivitas-aktivitas bisnis, dimana manajemen ingin mengumpulkan informasi untuk tujuan perencanaan pengawasan. Sebagai contoh, acara penjualan akan mengurangi persediaan dan acara penerimaan kas akan menambah jumlah kas. SIA harus dirancang untuk memperoleh dan menyimpan informasi acara tersebut.
  • Agents; ialah orang dan organisasi yang berpartisipasi dalam acara dan kepada siapa informasi diserahkan untuk tujuan perencanaan, pengawasan, dan pengevaluasian. Contoh agent ialah pengawai, pelanggan, dan pemasok.
5. Model Sistem ERD (Entity Relationship Diagram)

Model Entity Relationship diperkenalkan pertama kali oleh P.P. Chen pada tahun 1976. Model ini dirancang untuk menggambarkan persepsi dari pemakai dan berisi obyek-obyek dasar yang disebut entity dan korelasi antar entity-entity tersebut yang disebut relationship. Pada model ER ini semesta data yang ada dalam dunia aktual ditransformasikan dengan memanfaatkan perangkat konseptual menjadik sebuah diagram, yaitu diagram ER ( Entity Relationship)

Diagram Entity-Relationship melengkapi penggambaran grafik dari struktur logika. Dengan kata lain Diagram E-R menggambarkan arti dari aspek data ibarat bagaimana entity-entity, atribut-atribut dan relationship-relationshipdisajikan. Sebelum menciptakan Diagram E-R, tentunya kita harus memahami betul data yang dibutuhkan dan ruang lingkupnya. Di dalam pembuatan diagram E-R perlu diperhatikan penentuan sesuatu konsep apakah merupakan suatu entity, atribut atau relationship.

Dalam rekayasa perangkat lunak, sebuah Entity-Relationship Model (ERM) merupakan ajaib dan konseptual representasi data. Entity-Relationshipadalah salah satu metode pemodelan basis data yang dipakai untuk menghasilkan bagan konseptual untuk jenis/model data semantik sistem. Dimana sistem seringkali mempunyai basis data relasional, dan ketentuannya bersifat top-down.

6. Model Sistem ERP (Enterprise Resourse Planning)

Perencanaan sumber daya perusahaan (enterprise resourse planning) ialah model sistem informasi yang memungkinkanperusahaan mengotomatiskan dan mengintegrasikan berbagaia proses bisnis utamanya. Implementasi sistem ERP sanggup berupa pengambilalihan besar-besaran, sampai sanggup memakan waktu beberapa tahun. 

Karena kompleksitas dan ukurannya, sedikit perusahaan yang bersedia atau sanggup menyediakan sumber daya keuangan serta fisik dan menanggung resiko untuk mengembangkan sistem ERP secara internal. Jadi, semua ERP ialah produk komersial. Paket peranti lunak ERP sangatlah mahal,tetapi penghematan dari segi efisiensi akan sangat signifikan.


2.2 Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi 

Menurut Azhar Susanto (2008:72) “Sistem Informasi Akuntansi sanggup didefinisikan sebagai kumpulan (integrasi) dari sub sistem/komponen baik fisik maupun non fisik yang saling berafiliasi dan bekerja sama satu sama lain secara serasi untuk mengolah data transaksi yang berkaitan dengan problem keuangan menjadi informasi keuangan”. 

Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi: 

1. SIA melakasanakan kiprah yang dibutuhkan SIA hanya melaksanakan kiprah yang dibutuhkan oleh pemakai Informasi saja. 

2. Berpegang pada mekanisme yang relatif standar SIA bekerja sesuai dengan peraturan-peraturan yang mengikuti standar perusahaan. 

3. Menangani data terinci Data yang ditangani SIA merupakan data yang sudah terperinci dan lengkap. 

4. Berfokus histories Data yang ditangani lebih difokuskan pada data yang telah dimiliki perusahaan sebelumnya. 

5. Menyediakan informasi pemecahan problem SIA bertugas menyediakan aneka macam macam Informasi dalam pemecahan suatu problem untuk lebih memudahkan dalam penyelesaianya. 

Menurut Hall (2007:27) karakteristik kualitas informasi akuntansi terdiri dari: 

1. Relevan 

Informasi yang relevan merupakan informasi yang perlu diketahui untuk menawarkan pemahaman yang baru. Laporan yang hanya bersifat sementara, dan selanjutnya tidak relevan harus dilarang pembuatannya. 

2. Tepat Waktu 

Umur informasi merupakan faktor yang kritikal dalam memilih kegunaannya. Informasi harus tidak lebih renta dari periode waktu tindakan yang didukungnya. 

3. Akurat 

Informasi harus bebas dari kesalahan yang sifatnya material. Kesalahan-kesalahan material ada ketika jumlah informasi yang tidak akurat mengakibatkan pemakainya melaksanakan keputusan yang jelek atau gagal melaksanakan keputusan yang diperlukan. 

4. Lengkap 

Tidak ada belahan informasi yang esensial bagi pengambilan keputusan atau pelaksanaan kiprah yang hilang. Informasi yang tidak lengkap bisa menimbulkan kesulitan, alasannya ialah informasi yang tidak disertakan itu akan menjadi unsur ketidakpastian yang besar. 

5. Rangkuman (ringkasan) 

Informasi harus diagregasi biar sesuai dengan kebutuhan pemakai. Informasi yang ringkas dan mengikhtisarkan data relevan yang membuktikan bidang-bidang penyimpangan terhadap tingkat normal, standar, atau yang direncanakan merupakan bentuk informasi yang banyak dibutuhkan oleh para pemakai informasi. 

Chusing (1990:2009) mengemukakan lebih lanjut secara ringkas mengenai karakteristik Sistem Informasi akuntansi yang harus mempunyai Kriteria-Kriteria sebagai berikut: 

1. Usefulness (berguna) 

Sistem harus menghasilkan suatu informasi yang berguna, artinya informasi yang dihasilkan harus sesuai denga yang dibutuhkan dan sempurna waktu sehingga berkhasiat bagi pengambilan keputusan. 

2. Economy (ekonomi) 

Seluruh komponen dari sistem harus bersifat ekonomis, artinya sistem harus bisa menawarkan manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan pengeluaran yang dikeluarkan untuk pengadaan sistem tersebut. 

3. Reliability (andal) 

Produk dari suatu sistem harus bias diandalkan dan informasi yang dihasilkan mempunyai tingkat ketelitian yang tinggi, sehingga keputusan yang dihasilkan benar-benar keputusan yang sempurna sesuai dengan apa yang dihasikan sistem 

4. Customers Service (pelayanan konsumen) 

Sistem harus bisa menawarkan pelayanan yang baik dan efisien kepada pelanggan sehingga bisa menawarkan kepuasan akan meningkatkan nilai perusahaan dan bisa menawarkan bantuan positif terhadap kenaikan laba. 

5. Capacity (kapasitas) 

Kapasitas suatu sistem harus memadai untuk menghadapi operasi pada kapasitas penuh (full capacity) ibarat halnya pada ketika operasi berjalan normal. 

6. Simplicity (sederhana) 

Sistem harus sederhana sehingga semua struktur dan operasinya sanggup dimengerti, serta semua prosedurnya sanggup diikuti dengan gampang dan tidak akan membingungkan pemiliknya. 

7. Flexibility (luwes) 

Sistem harus bersifat fleksibel atau luwes dalam menampung dan menghadapi semua perubahan yang terjadi didalam maupun diluar organisasi sehingga menghasilkan informasi perencanaan dan


2.3 Contoh Sistem Informasi Akuntansi 

Berikut ialah Contoh Sistem Informasi Akuntansi sebagai sentra informasi perusahaan: 

1. Bagian pemasaran mempertimbangkan untuk memperkenalkan jenis produk gres dalam jajaran produksi perusahaan, untuk itu belahan tersebut meminta laporan analisa asumsi keuntungan yang sanggup diperoleh dari proposal produk gres tersebut. 

2. Bagian SIA memproyeksikan asumsi biaya dan asumsi pendapatan yang berafiliasi dengan produk tersebut, kemudian data yang diperoleh diproses oleh EDP. Setelah diproses jadinya dikembalikan ke belahan SIA untuk kemudian diberikan ke belahan pemasaran. 

Kedua belahan akan merundingkan hasil analisa tersebut untuk dicari keputusan yang sesuai. 

Dari pola diatas sanggup ditemukan 2 aspek yang berafiliasi dengan sistem bisnis modern yaitu: 
  1. Pentingnya komunikasi antar departemen yang mengarah untuk tercapainya suatu keputusan. 
  2. Peranan SIA dalam menghasilkan informasi yang sanggup membantu departemen lainnya untuk mengambil keputusan. 
Informasi Akuntansi yang dihasilkan oleh Sistem Informasi Akuntansi dibedakan menjadi 2, yaitu: 
  1. Informasi Akuntansi keuangan, berbentuk laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak extern. 
  2. Informasi Akuntansi Manajemen, berkhasiat bagi manajemen dalam pengambilan keputusan. 
A. Tugas Pengolahan Data SIA 

Tugas pengolahan data perusahaan dilaksanakan oleh system informasi akuntansi (SIA) yang mengumpulkan data yang menjelaskan kegiatan perusahaan, mengubah data tersebut menjadi informasi bagi pemakai di dalam maupun di luar perusahaan. 

Arus informasi ke lingkungan penting untuk dipahami. SIA ialah satu-satunya CBIS yang bertanggung jawab untuk menyediakan informasi bagi tiap elemen lingkungan kecuali pesaing. 

SIA melaksanakan empat kiprah dasar pengolahan data. Keempat kiprah itu dijelaskan dibawah ini; 

- Pengumpulan Data 

Saat perusahaan menyediakan produk dan jasa ke lingkungan, tiap tindakan dijelaskan oleh suatu catatan data. Jika tindakan tersebut melibatkan elemen lingkungan, maka disebut Transaksi, alasannya ialah itu timbulah istilah pengolahan transaksi. Sistem pengolahan data mengumpulkan data yang menjelaskan setiap tindakan internal perusahaan dan transaksi lingkungan perusahaan. 

- Manipulasi Data 

Data perlu dimanipulasi untuk mengubahnya menjadi informasi. Operasi manipulasi data meliputi: 

1) Pengklasifikasian 

Elemen – elemen data tertentu dalam catatan dipakai sebagai kode. Di bidang computer, Kode ialah satu atau beberapa aksara yang dipakai untuk mengidentifikasi dan mengelompokkan catatan. Misalnya, suatu catatan honor meliputi kode-kode yang mengidentifikasi pegawai (nomor pegawai), departemen pegawai ( nomor departemen) dan penjabaran honor pegawai (kelas gaji). 

2) Pengurutan (Sorting) 

Catatan – catatan disusun sesuai urutan tertentu menurut arahan atau elemen data lain. Misalnya, file catatan honor disusun sehingga semua catatan untuk tiap pegawai terkumpul menjadi satu. 

3) Penghitungan 

Operasi aritmetika dan kebijaksanaan dilaksanakan pada elemen – elemen data untuk menghasilkan elemen – elemen data tambahan. Dalam system gaji, misalnya, upah per jam dikalikan dengan jam kerja untuk menghasilkan pendapatan kotor. 

4) Pengikhtisaran 

Terdapat begitu banyak data yang perlu disintesis, atau disarikan, menjadi bentuk total, subtotal, rata – rata , dan seterusnya. 

B. Penyimpanan Data 

Di suatu perusahaan kecil terdapat ratusan transaksi dan tindakan setiap hari; di perusahaan besar terdapat ribuan. Tiap transaksi dijelaskan oleh beberapa elemen data. Seluruh data ini harus disimpan di suatu daerah sampai diperlukan, dan itulah tujuan penyimpanan data. Sebagian besar data dalam database ialah data akuntansi. 

C. Penyimpanan Dokumen 

SIA menghasilkan output untuk perorangan dan organisasi baik di dalam dan di luar perusahaan. Output tersebut dipicu dalam dua cara: 
  1. Oleh suatu tindakan: Output dihasilkan bila sesuatu terjadi. Contohnya ialah tagihan yang disiapkan setiap kali pesanan pelanggan diisi. 
  2. Oleh Jadwal Waktu: Output dihasilkan pada suatu ketika tertentu. Contohnya ialah cek honor yang disiapkan setiap bulannya.

2.4 Peranan Sistem Infomasi Akuntansi Dalam Pemecahan Masalah 

Peranan sistem infomasi akuntansi dalam pemecahan masalah, Karena pengolahan data ditandai oleh volume data yang lebih besar dibandingkan informasi, maka sepertinya SIA sanggup memberi sedikit bantuan pada pemecahan masalah. Hal ini menyesatkan, alasannya ialah ada dua alasan. Pertama, SIA menghasilkan beberapa output informasi dalam bentuk laporan akuntansi standar. 

Laporan ini sangat berharga dalam area keuangan dan pada tingkat manajemen puncak. Kedua, dan yang lebih penting, SIA menyediakan database yang kaya yang sanggup dipakai dalam pemecahan masalah. Database menyediakan banyak input bagi subsistem CBIS lain terutama SIM dan DSS, dan sedikit bagi system berbasis pengetahuan. 

Pengolahan data merupakan dasar bagi system – system pemecahan problem yang lain. Langkah pertama dalam menyediakan santunan computer bagi pemecahan problem untuk manajer ialah dengan menerapkan SIA yang baik. 

Sistem informasi akuntansi merupakan belahan mendasar dalam pendidikan akuntansi. Sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan perubahan lingkungan bisnis, seorang akuntan dituntut untuk mempunyai pengetahuan solid wacana tiga konsep, yaitu; 
  1. penggunaan informasi dalam proses pembuatan keputusan (decision making); 
  2. sifat, perancangan, penggunaan, implementasi sebuah sistem informasi akuntansi; 
  3. pelaporan akuntansi keuangan. 
Dari ketiga konsep diatas, sistem informasi akuntansi mempunyai kiprah dalam hal: 
  1.  Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan 
  2. Meningkatkan efisiensi dalam pengolahan informasi akuntansi 
  3. Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan 
  4. Meningkatkan sharing knowledge 
  5. Menambah efisiensi kerja pada belahan keuangan 
  6. Menyediakan informasi yang akurat dan sempurna waktu sehingga sanggup melaksanakan acara utama pada value chain secara efektif dan efisien. 

2.5 Kesimpulan 

Sistem Informasi Akuntansi ialah suatu kesatuan struktur dalam perusahaan ibarat kegiatan bisnis perusahaan dan sumber-sumber fisik serta komponen lain yang ditransfomasikan dari data ekonomi menjadi informasi akuntansi yang bertujuan untuk memuaskan para pengguna informasi. 

Pada masa kini ini Sistem Informasi Akuntansi sangat berkaitan dengan fungsi layanan komputer. Berbagai aktivitasnnya ibarat pemprosesan data, manajemen basis data,dan yang lainya sanggup diatur dalam sejumlah cara yang berbeda dengan layanan komputer. 

Sistem informasi akuntansi dalam perusahaan yang sudah didukung oleh teknologi informasi (SIA berbasis komputer) merupakan belahan dari sistem yang ada yang sanggup menawarkan informasi bagi semua tingkat manajemen, mulai dari manajemen tingkat atas (Top Level Management) ibarat administrator dan Eksekutif, manajemen menengah (Midle Level Management) ibarat kepala cabang, divisi serta manajemen tingkat bawah (Lower Level management) ibarat mandor, supervisor. 

Dengan melihat keterkaitan antara Sistem Informasi Akuntansi dengan layanan komputer maka sanggup dikatakan bahwa kini sistem informasi akuntansi sudah berbasis komputer. Maka dari itu harus dibahas juga wacana basis data, modelling dan aplikasi yang merupakan komponen pengolahan data didalam sistem informasi akuntansi berbasis komputer.

Related Posts

Post a Comment