-->

Sistem Info Fungsional, Evolusi Konsep Sistem Info Pemasaran & Model Sistem Info Pemasaran

Post a Comment
2.1 Sistem Informasi Fungsional 

sistem gosip sanggup diterapkan secara internal dan eksternal perusahaan Sistem Informasi Fungsional, Evolusi Konsep Sistem Informasi Pemasaran & Model Sistem gosip Pemasaran
Sistem–sistem gosip sanggup diterapkan secara internal dan eksternal perusahaan. Secara eksternal, sistem gosip yang ada ditarik keluar menjangkau pelanggan. Secara internal, sistem gosip sanggup diterapkan di dalam fungsi–fungsi organisasi atau tingkatan–tingkatan organisai. Sistem Informasi Fungsional adalah: 

1. Sistem Informasi Akuntansi. 
2. Sistem Informasi Pemsaran. 
3. Sistem Informasi Produksi. 
4. Sistem Informasi Sumber Daya Manusia. 
5. Sistem Informasi Keuangan. 

Sistem gosip administrasi sanggup dipakai untuk mendukung kegiatan–kegiatan yang ada di fungsi–fungsi bisnis. Fungsi–fungsi bisnis diantaranya mencakup area akuntansi, produksi, pemasaran, keuangan, sumber daya manusia. Sistem–sistem gosip fungsional atau sistem–sistem bisnis yang terdiri dari sistem gosip pemasaran, sistem gosip produksi, sistem gosip sumber daya manusia, sistem gosip akuntansi dan sistem gosip keuangan. Yang dijelaskan sebagai berikut: 

1) Sistem Informasi Akuntansi. 

Akuntansi merupakan bahasa bisnis yang menyediakan cara untuk meringkas dalam bentuk keuangan kepada para pemakainya. Sistem gosip akuntansi sanggup diklasifikasikan sebagai sistem yang sanggup merubah data transaksi bisnis dalam operasi keuangan. Sistem gosip kuntansi mempunyai 3 tujuan, yaitu : 
  • Untuk mendukung operasi sehari–hari. 
  • Mendukung pengambilan keputusan manajemen. 
  • Untuk emmenuhi kewajiban yang bekerjasama dengan pertanggung jawaban. 
Sistem gosip akuntansi mempunyai beberapa sistem – sistem potongan yang berupa siklus–siklus yaitu: 
  1. Siklus pendapatan. 
  2. Siklus pengeluaran cash. 
  3. Siklus konversi. 
  4. Siklus sumber daya manusia. 
  5. Siklus buku besar keuangan. 
2) Sistem gosip pemasaran. 

Merupakan sistem yang diterapkan ke dalam fungsi pemasaran. Sistem gosip pemasaran mempunyai 6 komponen sistem informasi, secara umum, yaitu: 
  1. Komponen input. 
  2. Komponen model. 
  3. Komponen output. 
  4. Komponen basis data. 
  5. Komponen teknologi. 
  6. Komponen control. 
Komponen berikutnya yaitu wacana data pemasaran. Komponen model berupa model pemasaran, bisnis datanya merupakan basis data pemasaran dan ouputnya yaitu laporan–laporan berisi gosip pemasaran. Komponen–komponen teknologi dan teknologi control bersifat umum. 

3) Sistem gosip produksi. 

Terdiri dari dua macam sistem gosip fisik dan sistem informasinya. Sistem produksi fisik merupakan sistem fisik untuk mengendalikan alat – alat produksi. Sistem ini disebut juga dengan nama sistem pengendalian produksi. Sistem komputer banyak dipakai untuk membantu dalam perancangan produk, menciptakan hasil produk. 

4) Sistem gosip sumber daya manusia. 

Adalah sistem gosip untuk membantu manajer – manajer di fungsi sumber daya manusia. Fungsi ini dulunya berjulukan fungsi atau departemen personalia dan kini diubah namanya menjadi fungsi sumber daya manusia. Bahwa insan yaitu sumber daya yang sangat penting. 

5) Sistem gosip keuangan. 

Sistem gosip keuangan yaitu sistem gosip untuk mendukung manajer – manajer di fungsi keuangan. Input keungan ini ada data keuangan.


2.2 Evolusi Konsep Sistem Informasi Pemasaran 

Pada tahun 1966 profesor Philip kotler dari Northwestern university memakai istilah sentra syaraf pemasaran (marketing nerve center). Ia mengidentifikasikan tiga jenis gosip pemasaran: 

1) Intelijen pemasaran (marketing intelligence) gosip yang mengalir keperusahaan dari lingkungan. 

2) Informasi pemasaran intern (internal marketing information) gosip yang dikumpulkan dalam peruasahaan. 

3) Komunikasi pemasaran (marketing Communication) gosip yang mengalir keluar kelingkungan. 

Kita sanggup mendefinisikan sistem gosip pemasaran (marketing information system) atau MKIS, sebagai sistem basis komputer yang bekerjasama dengan sistem gosip fungsional lain untuk mendukung administrasi perusahaan dalam menuntaskan persoalan yang bekerjasama dengan pemasaran roduk perusahaan.

2.3 Model Sistem gosip Pemasaran 

A. Subsistem Pemrosesan Data 

Manager pemasaran memakai penelitian pemasaran untuk mengumpulkan aneka macam informasi. Informasi yang dikumpulkan terbagi menjadi 2 yaitu: Data primer yaitu sebuah data yang dikumpulkan oleh perusahaan. Data sekunder yaitu sebuah data yang didapat atau dikumpulkan oleh orang lain. 

1. Penelitian pemasaran dipakai untuk mengumpulkan data primer melalui beberapa teknik penelitian: 

a) Survey 
  • Survey yaitu pemasaran yang menanyakan sejumlah orang dengan pertanyaan yang sama. 
b) Wawancara Mendalam 
  • Wawancara mendalam tidak berbeda jauh dengan survey namun waktu yang dipakai wawancara lebih panjang dan lebih berpusat kepada apa yang akan konsumen lakukan. 
c) Pengamatan 
  • Pengamatan merupakan teknik penelitian yang sangat detail sebab peneliti mencatat nomor plat kendaraan beroda empat atau motor dari parkiran pembelanjaan dan terkadang peneliti pun memperhatikan sampah orang untuk mempelajari produk apa yang sering dikonsumsi oleh konsumen. 
d) Pengujian Terkendali 
  • Pengujian terkendali mencari suatu subyek dalam percobaan yang dirancang untuk mengukur efek dari suatu perlakuan tertentu. 

2. Penelitian pemasaran dipakai untuk mengumpulkan data sekunder melalui beberapa teknik penelitian: 

a. Mailing Lists 
  • Daftar alamat surat yang tersedia dalam aneka macam bentuk, termasuk pita, magnetic, disket, dan kartu indeks. 
b. Direct Mail 
  • Suatu daftar yang memungkinkan perusahaan menciptakan sebuah kontrak dengan pasar sangat terpilih, biasanya dengan surat langsung. 

B. Subsistem Intelejensi Pemasaran 

Pemasaran mempunyai tanggung jawab utama pada pelanggan dan pesaing. System gosip akuntansi mengumpulkan seluruh data pelanggan dan subsistem intelejensi pemasaran mengumpulkan seluruh data pesaing. Intelijen pemasaran (marketing intelligence) merupakan suatu aktivitas yang etis untuk mendapat suatu gosip wacana data pesaing. 

C. Subsistem Produk 

Produk merupakan suartu unsure utama di dalam marketing mix dan perusahaan pun berhak menetapkan untuk menyediakan produk untuk memenuhi kebutuhan pasar tertentu. Tugas dari menager pemasaran yaitu mengembangkan suatu taktik dan taktik di dalam marketing mix dan mengintegrasikannya menjadi suatu rencana pemasaran. 

Siklus hidup produk (produk life cycle) merupakan penjualan merupakan suatu produk yang dimulai dari perkenalan, perkembangan, dan penurunan. Tahap perkenalan yaitu tahap dimana untuk memperkenalkan suatu produk. Tahap perkembangan yaitu taktik untuk menciptakan bagaimana penjualan akan tetap berjalan. Tahap penurunan yaitu suatu tahap dimana abolisi suatu produk yang sudah tidak dikonsumsi lagi oleh konsumen. 

D. Subsistem Promosi 

Promosi merupakan salah satu cara untuk meningkatkan tingkat penjualan dalam bidang pemasaran. Satu area promosi daerah computer yaitu komunikasi wiraniaga. Para wiraniaga tersebut membawa computer portable dan digunakannya untuk: 

1) Mendapatkan gosip untuk menjawab pertanyaan konsumen mengenai produk yang ingin mereka beli, harga produk tersebut,biaya pengiriman. 

2) Memasukkan data pesanan penjualan kedalam entri pemesanan produk. System memperlihatkan fasilitas bagi wiraniaga yaitu mengenai calon pelanggan baru, mengenai produk yang paling menguntukan bagi perusahaan untuk dijual, dan sanggup mengetahui selera para konsumen. 

E. Subsistem Harga 

Subsistem harga hampir serupa dengan subsistem promosi dalam hal pinjaman keputusan keputusan. Penentuan harga menurut biaya memilih biaya-biaya yang akan dikeluarkan dan menambahkan mark-up yang diinginkan. Penentuan harga menurut seruan menetapkan harga sesuai dengan nilai yang ditempatkan oleh konsumen terhadap suatu produk. 

F. Subsistem Unsur Terpadu 

Subsistem unsur terpadu mendukung para manager ketika unsure-unsur bauran pemasaran dikombinasikan untuk membentuk suatu strategi. 

2.2.1 Model Sistem Informasi Pemasaran. 

Model ini terlihat dari kombinasi subsistem-subsistem input dan output yang dihubungkan dengan database. 

1) Subsistem Input 

System gosip akuntansi mengumpulkan data yang menjelaskan transaksi pemasaran perusahaan. 
  • Subsistem intelijen pemasaranm mengumpulkan gosip dari lingkungan perusahaan yang berkaitan dengan operasi pemasaran. 
  • Subsistem penelitian pemasaran melaksanakan penelitian khusus mengenai operasi pemasaran untuk tujuan mempelajari kebutuhan konsumen, dan meningkatkian efisiensi pemasaran. 
2) Database 

Data yang dipakai oleh subsistem output berasal dari database. Beberapa data dalam database yaitu unik bagi fungsi pemasaran, tapi banyak yang menyebarkan dengan area fungsi pemasaran, tapi banyak yang menyebarkan dengan area fungsional lain. 

3) Subsistem Output 

Tiap subsistem output menyediakan gosip wacana subsistem itu sebagai potongan dari bauran, yaitu: 
  1. Subsistem produk, menyediakan gosip wacana produk perusahaan. 
  2. Subsistem tempat, menyediakan gosip wacana jaringan distribusi perusahaan. 
  3. Subsistem promosi, menyediakan gosip wacana aktivitas periklanan perusahaan dan penjualan langsung. 
  4. Subsistem harga, membantu manajer menciptakan keputusan harga. 
Selain tu, ada subsistem kelima yaitu subsistem bauran terintegrasi yang memungkinkan manajer untuk mengembangkan taktik yang mempertimbangkan efek adonan dari unsur-unsur tersebut.

2.4 Penggunaan Sistem Informasi Pemasaran oleh Manajer

Pemakaian gosip yang dihasilkan oleh sistem gosip pemasran yaitu manajer-manajer yang berada di dalam fungsi pemasaran. Riset yangdilakukan di perusahaan-perusahaan 500 besar versi majalah fortune oleh Li et al.(1993) di Mcleod Jr. (1995) memperlihatkan bahwa gosip 4P dan 1 Mix digunakanoleh manajer pemasaran, administrator lainnya, manajer cabang, manajer riset pemasaradan manajer lainnya. Manajer penjualan dan manajer iklan hanya menggunakaninformasi produk, tempat, promosi dan harga, sedangkan manajer distribusi hanyamenggunakan gosip tempat. Riset mereka juga memperlihatkan bahwa penggunaan inforamsi 4P dan 1 Mix bergeser dari tahun 1980 dengan 1990. manajer-manajer ditahun 1990 lebih banyak memakai harga dan promosi di bandingkan dengan manajer di tahun 1980. Para manajer lain dalam perusahaan juga memakai sistem gosip pemasaran. Intelijen persaingan menarik bagi perusahaan secara keseluruhan dan administrator terlibat alam penentuan harga. 

2.5 Kesimpulan 

Strategi pemasaran yang dibentuk hendaknya haruslah mempertimbangkan situasi dan keadaan perusahaan baik keadaan intern perusahaan itu sendiri atau lingkungan mikro perusahaan, maupun keadaan ekstern perusahaan atau yang dikenal dengan lingkungan makro perusahaan. Perusahaan yang berjaya dan bisa mempertahankan serta meningkatkan lagi penjulannya ditengah-tengah pesaingnya yaitu perusahaan yang telah berhasil menetapkan taktik pemasarannya serta taktik bersaingnya dengan tepat. 

Adapun penentuan taktik bersaing hendaknya dilakukan dengan mempertimbangkan kepada besar dan posisi masing-masing perusahaan dalam pasar. Karena perusahaan yang besar mungkin sanggup menerapkan stretegi tertentu yang terang tidak bisa dilakukan oleh perusahaan kecil. Demikian pula sebaliknya, bukanlah menjadi sesuatu hal yang jarang terjadi bahwa perusahaan kecil dengan strateginya sendiri bisa menghasilkan tingkat laba yang sama atau bahkan lebih baik daripada perusahaan besar. Dengan memperhatikan dan mempertimbangkan semua hal diatas, maka sanggup dipastikan perusahaan akan sanggup memilih dengan baik taktik pemasarannya serta taktik bersaingnya, untuk tetap maju dan berkembang di tengah-tengah persaingannya.

Related Posts

Post a Comment